Gapasdap Bakauheni Antisipasi Lonjakan Arus Balik Natal dan Tahun Baru

LAMPUNG SELATAN - Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Bakauheni, Lampung Selatan, antisipasi lonjakan penumpang arus balik Natal 2020 dan Tahun baru 2021.
Ketua DPC Gapasdap Bakauheni, Warsa mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat bersama dengan steakholder atau instansi yang ada di Pelabuhan Bakauheni untuk menghadapi situasi tersebut.
Gapasdap mengimbau kepada para calon penumpang kapal ferry yang melalui Pelabuhan Bakauheni agar melakukan perjalanan di siang hari.
"Kalau siang, rata-rata kapal agak kosong karena punumpang sangat jarang. Tetapi, mulai sore hingga malam dan pagi, penumpang yang akan menyeberang ke Pulau Jawa dari Sumatera sedikit padat. Itu terlihat saat kami memantau di lapangan malam hari," kata Warsa, di kantornya, Selasa (29/12).
Pihaknya juga mempresentasikan penumpang, bahwa kurang lebih antara 22 persen yang belum kembali ke Pulau Jawa dari Sumatera, mulai H-7 sampai dengan H+4.
Dan untuk mengantisipasi hal tersebut, Gapasdap sudah koordinasi dengan pihak ASDP Cabang Bakauheni, bahwa pihak ASDP sudah menambah loket yang melayani calon penumpang kapal ferry.
"ASDP Cabang Bakauheni sudah mempersiapkan, baik loket loket yang di tambah, seperti kendaraan roda 2, roda 4, maupun kendaraan besar. Bahkan dari ASDP juga sudah mempersiapkan lahan parkir untuk pembuangan, untuk kendaraan kendaraan yang belum memiliki tiket, yang memang pengguna jasa yang tidak mengerti tentang pembelian tiket secara online, sehingga masih banyak pengguna jasa yang datang belum memiliki tiket, sehingga itu diputar untuk transaksi di luar pelabuhan," katanya.
Warsa juga menjelaskan, apabila terjadi penumpukan penumpang kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, pihak Gapasdap, ASDP, dan BPTD, akan memberlakukan bongkar muat kapal jalan, supaya tidak ada penumpukan kendaraan di dalam pelabuhan bakauheni.
"Untuk kapal yang di operasikan ada 29 sampai 30 unit kapal. Sehingga trip yang kita capai sekitar 1061 trip. Apabila terjadi penumpukan, seperti yang terjadi penumpukan di Pelabuhan Merak, Banten, yang dikhawatirkan seperti itu. Kemarin, sebagai pengalaman penumpukan di Merak itu, akan kita menggunakan pola bongkar berangkat untuk mengejar dimana penumpukan itu ada, misalnya terjadi di Bakauheni, maka kapal yang menuju ke Merak bongkar berangkat menuju ke Bakauheni untuk mengejar penumpukan yang ada di Bakauheni," tutupnya.