Fakta Tentang Rapid Test

Fakta Tentang Rapid Test

Oleh: Sampot Dianto

Pendapat yang salah tentang rapid test dengan hasil non-reaktif dan reaktif dapat berakibat buruk terhadap kehidupan bermasyarakat orang dimaksud.

Rapid test itu bukanlah positif atau negatif terjangkit virus korona. Akan tetapi reaktif dan non-reaktif. Yang dalam pengertiannya, apabila hasil rapid test itu menunjukkan reaktif artinya tubuhnya mempunyai antibody terhadap semua virus, yang bukan hanya virus korona saja, dan apabila hasil rapid test itu menunjukkan non reakrif, artinya tubuh kita tidak mempunyai antibody terhadap virus tersebut.

Warga masyarakat sering menjustifikasi seseorang jika sudah melakukan rapid test dengan hasil reaktif. Padahal belum tentu orang itu terjangkit virus korona, karena harus melakukan test swab PCR terlebih dahulu, setelah itu menunggu  hasilnya dari laboratorium setempat baru dapat disimpulkan.

Jadi jangan pernah kita mengatakan seseorang itu positif atau negatif virus korona sebelum ada hasil resmi dari laboratorium setempat yang diumumkan oleh yang terkait, karena dampak dari pendapat yang salah dapat mengakibatkan sisi negatif bagi diri orang tersebut, keluarganya, tetangganya, pekonnya (desanya), serta lingkungannya.

Apabila Allah menakdirkan orang tersebut meninggal dunia, jenazahnya ditolak hanya gara-gara hasil rapid testnya reaktif, padahal belum tentu positif virus korona.

Bijaklah dalam berpendapat, karena hakekatnya kita ini adalah sama "Mahluk Tuhan yang Penuh Kekurangan dan Penuh Dosa"