Diskoperindag Tulangbawang Barat Usut Mafia Elpiji 3 Kg

TULANGBAWANG – Sejak awal 2021, masyarakat Tulangbawang Barat kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilo gram (Kg).Kelangkaan ini, diduga melibatkan mafia gas yang bermain diatas penderitaan rakyat.
Menyikapi itu, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tulangbawang Barat) Lampung, bentuk tim khusus.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perdagangan, Eka Saputra mewakili Kepala Diskoperindag Tulangbawang Barat Khairul Amri, saat dikonfirmasi monologis.id di ruang Kerjanya, Senin (15/03).
"Belakangan ini maraknya laporan dari masyarakat Tulangbawang Barat yang kesulitan mendapatkan elpiji 3 Kg. Maka sejak minggu lalu kita mulai melakukan cek lapangan guna mengusut kelangkaan tersebut," katanya.
Lanjut dia, berdasarkan beberapa bukti yang didapat ada dugaan permainan mafia dalam penyaluran elpiji 3 Kg. Sebab dari data yang dihimpun, total pasokan elpiji 3 Kg di Tulangbawang Barat mencapai 7.280 tabung per hari, yang didistribusikan melalui 3 agen ke 184 pangkalan.
"Oleh karenanya, kita berupaya akan melakukan sidak dan turun lapangan agar dapat mengetahui sumber permasalahan ini. Untuk itu, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat agar dapat melaporkan dan bekerjasama dengan kita," harapnya.
Berdasar regulasi yang ada, tabung elpiji 3 Kg hanya diperuntukkan untuk masyarakat miskin, dengan harga jual tidak lebih dari Rp15.500 dari agen dan Rp18.000 dari pangkalan dengan sasaran 60 persen pelaku rumah tangga, dan 40 persen pelaku UMKM seperti warung-warung kecil.
"Ini permasalahan yang harus diselesaikan, karena ini merupakan hak masyarakat kecil. Oleh sebab itu, maka bagi pihak-pihak yang diketahui melakukan kecurangan akan dikenakan Sanksi sesuai peraturan yang berlaku," tegasnya.