BPP Denteteladas Bahas RDKK Bersama Gapoktan dan Penyalur Pupuk

TULANGBAWANG – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menggelar pertemuan dengan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) bersama pengusaha kios penyalur pupuk bersubsidi se-Kecamatan Denteteladas, Tulangbawang, Lampung, Sabtu (13/8/2022) .
Pertemuan itu sebagai ajang silaturahmi sekaligus membahas perihal Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Ketua Paguyuban Gapoktan Denteteladas Masri mengungkapkan, selama ini petani mengeluhkan langkanya pupuk subsidi.
“Hal ini akibat terbatasnya distribusi pupuk dari distributor seperti NPK sehingga tidak semua mendapatkan pupuk jenis ini,” ungkapnya.
Sementara, Ketua paguyuban Kios Pupuk Lengkap (KPL) Denteteladas Febriwan menyatakan pada tahun lalu penyaluran pupuk ke petani tidak seimbang karena ada pembatasan dari pemerintah.
“Untuk Urea tersalur 100 % tetapi NPK Phonska hanya diberikan sebanyak 22 % saja,"ungkap Febri seraya berharap ke depan alokasi pupuk benar-benar dapat terserap 100%.
Terkait dengan percepatan pengumpulan data baik berupa E-KTP berikut Kartu Keluarga bagi petani secepatnya untuk mendata pemilik lahan sawah dapat dikumpulkan agar dalam penyaluran bantuan dari pemerintah dapat secepat terealisasi khususnya kepada para pemilik Kios Pupuk Bersubsidi. Karena untuk penyaluran pupuk bersubsidi hanya akan disalurkan kepada pemilik lahan pertanian sesuai dengan instruksi Kementerian Pertanian.
Menanggapi itu, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Safitri menjelaskan, penyaluran pupuk subsidi tahun depan akan diberikan sesuai Permentan No.10 tahun 2022.
“Pupuk bersubsidi akan dialokasikan kepada pemilik lahan tanaman pangan berupa padi, jagung, kedelai dan untuk Holtikura. Sedangkan petani perkebunan berupa tanaman singkong, sawit, dan karet tidak lagi mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Menanggapi itu, Ketua BPP Denteteladas Lukman Hasan mengatakan, pendistribusian pupuk terkendala dengan peraturan Menteri Pertanian yang baru.
“Masih agak membingungkan segera akan kami tindak lanjuti dan mudah-mudahan ada solusi nantinya," ungkap Lukman.
Dia berharap dari pertemuan ini terjalin hubungan kerja yang baik antara BPP dengan Gapoktan dan pengusaha kios pupuk serta PPL.
“Kami berusaha bekerja sama demi kesejahteraan petani pada intinya," ujarnya.
Lukman meminta petani secepatnya mengumpulkan data baik e-KTP dan Kartu Keluarga (KK) agar penyaluran bantuan dari pemerintah segera terealisasi. Karena untuk penyaluran pupuk bersubsidi hanya akan disalurkan kepada pemilik lahan pertanian sesuai dengan instruksi Kementerian Pertanian.