BIN Minta Warga Waspadai Kotak Amal untuk Pembiayaan Terorisme

PONTIANAK– Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalimantan Barat, Brigjen Pol Rudi Tranggono meminta masyarakat mewaspadai peredaran kotak amal yang disebar di beberapa wilayah dan digunakan untuk pembiayaan jaringan terorisme.
Hal itu disampaikan Rudi Tranggono ketika ditemui sejumlah awak media terkait penangkapan terduga Teroris baru-baru ini di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Selasa (24/08).
“Jangan sampai niat baik untuk memberikan donasi atau sumbangan malah dimanfaatkan orang-orang yang tak bertanggung jawab malah menimbulkan mudharat atau hal yang tidak baik,” jelasnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk memberikan donasi atau sumbangan kepada badan atau lembaga yang jelas, seperti melalui Lazisnu Nahdatul Ulama (NU) atau Lembaga Amal Muhammadiyah.
“Sehingga jelas penyaluran serta pertanggungjawaban secara organisasi, dengan demikian niat beramal masyarakat bisa tersalurkan dengan baik dan bermanfaat untuk umat,” ungkapnya.
Rudi juga mengingatkan kepada masyarakat Kalimantan Barat untuk mewaspadai gerakan-gerakan dari kelompok-kelompok terorisme yang melakukan kegiatan mengatasnamakan keagamaan tetapi sebenarnya untuk kepentingan kelompoknya.
Dia mengatakan ada belasan ribu kotak amal yang berhasil diamankan yang dimanfaatkan oleh kelompok jaringan terorisme yang digunakan untuk pembiayaan gerakannya.
“Kita harus pahami bahwa kegiatan kelompok terorisme ini selalu melakukan kegiatan dibawah permukaan, tentunya saya selalu mengingatkan masyarakat Kalbar harus cerdas menyikapi gerakan-gerakan terorisme ini,” tegas Rudi.
Putra daerah kelahiran Kota Pontianak ini mengatakan, kewaspadaan dini harus terus ditingkatkan. Dia mengatakan orang Pontianak yang biasanya punya rasa ingin tahu setiap apaun yang terjadi harusnya terus dilakukan, sehingga ketika ada warga baru selalu ingin tahu apa dan siapa itu adalah salah satu bentuk kewaspadaan dini.
“Kebiasaan orang Pontianak biasanya kan selalu ingin tahu, maka sebenarnya jika itu dimanfaat dengan baik bisa menjadi upaya kewaspadaan dini sehingga ketika ada orang baru dan kegiatan yang mencurigakan bisa cepat terdeteksi dan bisa menghambat gerakan terorisme dilingkunganya,” jelasnya.
Selain itu, Rudi juga mengingatkan warga Kalimantan Barat untuk mewaspadai informasi bohong atau hoaks karena saat ini aparat keamanan Negara, baik TNI Polri sudah memiliki alat diteksi, sehingga bisa memantau aktifitas di dunia maya yang berapiliasi dengan gerakan atau faham radikalisme atau terorisme.
Dia menjelaskan, BIN selalu berkoordinasi dengan semua stake holder dalam upaya mejaga keamanan Negara dari semua ancaman baik yang tampak dan tidak tampak tentu dukungan masyarakat sangat diperlukan.
“Kami dari Badan Intelejen Negara (BIN) selalu bersama-sama semua stake holder baik TNI Polri dan masyarakat dalam upaya menjaga keamanan Negara ini, oleh karena itu sekali lagi kami sampaikan kepada masyarakat Kalimantan Barat untuk waspada dan cerdas melihat gerakan radikalisme atau terorisme di daerah kita ini,” pungkasnya.