Bangun Ketahanan Pangan, Bupati Pesawaran Perintahkan BUMD Beli Gabah Petani

Bangun Ketahanan Pangan, Bupati Pesawaran Perintahkan BUMD Beli Gabah Petani
Direktur PT Aneka Usaha Laba Jaya Utama, Ahmad Muslimin (kemeja putih) saat meninjau salah satu UMKM yang berada dibawah naungannya.

PESAWARAN - Untuk mengantisipasi kelangkaan pangan ditengah pandemi COVID-19, Bupati Pesawaran, Lampung, Dendi Ramadhona mengambil langkah strategi yani dengan pemantapan dan pembinaan di sektor pertanian, peternakan dan perkebunan dengan menggandeng petani, UMKM dan masyarakatnya.

Selain pemberdayaan juga akan akan memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan warga di kelola sebagai kebun yang hasilkan kebutuhan pangan dan sebagai lahan apotek hidup.

Khusus di sektor pemenuhan kebutuhan pangan pokok berupa beras agar ketersediaannya terjaga, Dendi memerintahkan Direktur Utama  perusahaan perseroan daerah (Perusoda) PT Aneka Usaha Laba Jaya Utama - BUMD Pesawaran Ahmad Muslimin untuk membeli gabah kering milik petani padi yang tersebar di desa-desa dengan harga yang kompetitif.

“Ini dilakukan agar petani bisa sejahtera, kemudian gabah kering yang telah di beli oleh BUMD Pesawaran di produksi jadi beras konsumsi bermutu,” kata Ahmad Muslimin, Jumat (24/04).

Dia menjelaskan, dalam memproduksi gabah kering jadi beras, pihaknya akan bekerja sama dengan penggilingan yang ada di desa-desa.

“Adapun klasifikasi mutu beras yang akan di produksi oleh BUMD Pesawaran ialah jenis premium, medium 1 s/d 3,” kata Ahmad.

Adapun perbedaan antara mutu beras premium dan medium adalah sebagai berikut:

1.Beras Premium, dengan derajat Sosoh mencapai 100%. Derajat Sosoh merupakan tingkat terlepasnya aleuron(kulit Ari) yang melapisi biji beras. Dan kadar air maksimal 14%. Kadar air ini di tentukan dari jumlah kandungan air dalam butir beras. Dan memiliki butir patah atau beras pecah(broken) kurang dari 9% atau sedikit. Dengan warna putih bersih dan cerah. Beras sangat bersih tanpa ada; gabah, kulit Ari dan batu kecil yang terbawa dalam kemasan 5kg, 10kg & 25kg yang akan di pasarkan. Proses mutu beras premium sangat ketat.

2.Beras medium I, dengan derajat Sosoh minimum 95%. Dan batas maksimum kadar air 14% s/d 15%. Serta memiliki butir patah atau beras pecah(broken) maksimal 20%. Dengan warna putih agak buram. Kulit Ari masih terbawa ke dalam beras dan gabah terbawa sangat sedikit serta masih ada batu kecil yang sangat sedikit.

3.Beras medium II, dengan derajat Sosoh 90%. Dan batas maksimum kadar air 14% s/d 15%. Serta memiliki butir patah atau beras pecah(broken) maksimal 25%. Dengan warna putih agak buram. Masih ada kulit Ari terbawa dalam beras, bergabah dan ada batu kecil dalam jumlah sedikit.

4.Beras medium III, dengan derajat Sosoh 80%. Dan batas maksimum kadar air  14% s/d 15%. Serta memiliki butir patah atau beras pecah(broken) maksimal 35%. Dengan warna putih agak buram. Beras medium ini masih terdapat gabah, kulit Ari yang terbawa dalam beras dan juga ada batu kecil.

Gabah kering yang di produksi oleh BUMD Pesawaran menjadi beras dengan mutu premium, medium 1, 2 dan 3 di utamakan untuk pemenuhan pangan masyarakat Pesawaran, dengan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat.

“Kemudian jika kebutuhan pangan dan stok pangan di daerah telah terpenuhi maka akan di jual ke kota/kabupaten lainnya,” terang Ahmad.

Adapun Branding beras ialah "Andan Jejama", kemudian BUMDES yang ada di 144 desa akan jadi agen beras Andan jejama sesuai arahan bupati.