ASDP Akan Putar Balik Kendaraan yang Belum Miliki Barcode

LAMPUNG SELATAN - PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, akan putar balikan kendaraan yang belum miliki barcode pembelian tiket online.
General Manager PT. ASDP Cabang Bakauheni Capt. Solikin, mengatakan, ASDP terus melakukan edukasi terkait penerapan tiket online, supaya proses tiket online bisa dilaksanakan secara maksimal, dan memerlukan kerjasama yang baik antara pengguna jasa dengan pihak-pihak staekholder yang ada .
"Jika proses tiket online ini sudah berjalan maksimal tentunya para pengguna jasa dapat merasakan kenyamanan serta merasakan ketepatan waktu dari pelayanan kami," ujarnya, Kamis (28/05).
Ia juga menegaskan, kepada para pengguna jasa yang belum memiliki tiket online, dipastikan tidak bisa lagi masuk kepelabuhan karena akan diputar balikan kearah jalan raya keluar pelabuhan, oleh karena itu pihaknya menganjurkan supaya membeli tiket online terlebih dahulu sebelum memasuki pelabuhan Bakauheni.
"Kalau selama ini masih ada beberapa proses, sehingga masih kita beri toleransi dan untuk berikutnya kita pastikan yang tidak memiliki tiket online akan diminta putar balik kembali," jelasnya.
Solikin juga berharap, para pengguna jasa dapat memanfaatkan pelayanan yang di berikan ASDP dengan baik dan dapat membeli tiket penyeberangan dari jauh jauh hari, atau sebelum memasuki area pelabuhan. Sehingga ASDP bisa mengatur jadwal sesuai dengan yang ada di aplikasi, dan kapasitas daya tampung parkir ASDP, serta suplay kapal yang sediakan di pelabuhan sehingga nanti kenyamanan bisa didapat, karena tidak ada lagi yang namanya antrean.
"Setelah tiket online ini berjalan dengan baik, tentunya pengguna jasa puas terhadap pelayanan yang ada. Dan untuk saat ini, fasilitas bufferzone atau area penjualan tiket di ASDP ada dua tempat yang pertama di jalan tol KM 20 dan KM 25 tepatnya di pom bensin kalianda. Selain itu, ada beberapa tempat pembayaran lainnya seperti Alfamart, Pegadaian, Kantor Post, serta ada juga di gerai-gerai yang diinisiasi oleh para pengurus truck yang memiliki modal serta yang memiliki izin dari bank. Sehingga para pengguna jasa tidak langsung masuk pelabuhan," tutupnya.