Antisipasi Potensi Banjir, BPBD Tulangbawang Barat Pasang 11 EWS

TULANGBAWANG BARAT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, memasang alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini di titik-titik strategis guna mengantisipasi potensi banjir.
Kepala BPBD Tulangbawang Barat, Sujatmiko, mengungkapkan bahwa langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan meminimalisir dampak kerugian akibat bencana.
Sujatmiko mengatakan, pemasangan EWS ini dinilai sangat penting sebagai bentuk upaya mitigasi dan pemberitahuan dini kepada masyarakat jika terjadi peningkatan risiko banjir.
"EWS ini akan memberikan sinyal peringatan dini yang dapat membantu masyarakat melakukan langkah evakuasi dan antisipasi lebih cepat saat terjadi banjir," ujar Sujatmiko didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PKS), Tio Dorra, Selasa (14-1-2025).
Titik-titik pemasangan EWS ini dipilih berdasarkan wilayah rawan banjir, terutama di daerah dekat aliran sungai besar.
“Pemasangan dilakukan di Tiyuh (Desa) Pagar Dewa 1 EWS dan 1 Detektor, Penumangan 1 EWS, Panaragan 1, Menggala Mas 1, Bandar Dewa 1, Gedung Ratu 1 EWS dan Detektor, Gunung Katun Malai 1 dan Tiyuh Karta 1 ,”jelasnya.
Sementara itu, Tio Dorra menambahkan, jika alat EWS ini merupakan bantuan dari pemerintah Provinsi Lampung.
“Pada awalnya Tulangbawang Barat hanya mendapatkan satu. Namun, setelah mereka melihat peta wilayah yang permukiman warga berdekatan dengan sungai akhirnya kita mendapatkan 11 unit. Alat ini diharapkan dapat mendeteksi peningkatan debit air dan memberikan informasi kepada warga sekitar serta petugas terutama BPBD dan petugas terkait lainnya,” terangnya.
Pemasangan EWS ini juga merupakan program BPBD dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Tulangbawang Barat. Diharapkan, dengan adanya alat ini, masyarakat dapat lebih waspada dan sigap menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang agar dapat terhindar dari risiko bencana banjir yang lebih besar.
"Kami mengajak masyarakat untuk terus berkoordinasi dengan BPBD dan perangkat desa setempat guna menjaga keselamatan bersama, khususnya alat yang terpasang dapat dijaga karena ini akan menjadi salah satu aset dari tiyuh yang terpasang,” pungkasnya.