Anak Muda Rentan Penyalahgunaan Narkoba, Ini Saran Mingrum Gumay ke Orang Tua
LAMPUNG TENGAH - Ketua DPRD Lampung, Mingrum Gumay menyebut, penyalahgunaan narkoba banyak terjadi di lingkungan anak muda, karena sedang dalam fase keingintahuan yang cukup tinggi dengan hal-hal baru serta tidak ingin dibilang kurang pergaulan dalam kelompoknya.
"Awalnya karena tidak enak kalo tidak ikut dan mencicipi barang tersebut, lalu mencoba sedikit, kemudian ketagihan jadi jadi pengguna aktif. Ini yang sering terjadi terhadap penyalahgunaan Narkoba di generasi anak muda," ujar Mingrum saat melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) mengenai penyalahgunaan narkoba di Desa Transad Purnama Tunggal, Waypengubuan, Lampung Tengah, Jumat (24/06/2022).
Mingrum menegaskan, perlu peran aktif keluarga di rumah dalam melakukan pengawasan dengan membangun komunikasi yang persuasif dan intensif serta disisipi edukasi sehingga dengan cara-cara kekinian diharapkan dapat diterima oleh anggota keluarga di rumah.
"Zaman terus berubah dan dinamis, jika kita tidak bisa menyesuaikan dalam hal komunikasi akan sulit diterima, untuk itu gunakan caranya sesuai dengan zamannya," ungkapnya.
Alumni GMNI ini juga menyebutkan jika generasi muda sudah masuk dalam lingkungan tersebut, dipastikan akan merusak dan memberi tinta merah terhadap cita-citanya.
"Mau masuk Polisi, TNI, ASN bahkan Perguruan Tinggi sekarang melalui mekanisme pengecekan penggunaan narkoba, bahkan metode samplingnya sudah mulai berkembang bisa melalui darah, rambut dan lainnya," pungkas Mingrum.
Ditempat sama, Prof Dr I Gede AB Wiranata menjelaskan bahwa dampak penggunaan narkoba tidak hanya merusak dirinya sendiri, tapi bisa merusak lingkungan yang dapat berpotensi kepada tindakan kriminal.
"Setelah narkoba dikonsumsi, dipastikan ada sugesti yang terbangun. Ini yang efek dominonya luar biasa, dan bisa merugikan orang banyak. Salah satu contohnya yakni tindak kekerasan jika yang ia rasa tidak sesuai keinginannya maka ini berpotensi merugikan orang lain," paparnya.
Sosperda tersebut dihadiri organisasi masyarakat (Ormas), Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) serta masyarakat Transad Purnama Tunggal.