200 Pelaku UMKM di Kabupaten Serang Dapat Bantuan Tabung Elpiji 3 Kg dari Hiswana Migas

SERANG - Himpunan
Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi Banten memberikan
bantuan tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) untuk 200 pelaku UMKM di Kabupaten
Serang.
Penyaluran bantuan dilakukan di halaman Pendopo Bupati
Serang, Jumat (13/1/2023), dihadiri langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah,
Ketua Hiswana Migas Provinsi Banten Ivan Cahyadi, Sekda Tb Entus Mahmud Sahiri,
Asda II Hamdani, serta Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan
(Diskoumperindag) Kabupaten Serang Adang Rahmat.
"Terima kasih kami sampaikan kepada Hiswana Migas
Banten. Ini bantuan yang luar biasa yang membantu pemerintah dalam pemulihan
ekonomi, juga tentunya membantu para pelaku UMKM," ujar Tatu.
Ia mengatakan, Pemkab Serang saat ini sedang gencar
melakukan pemulihan ekonomi. Sasarannya terutama para pelaku UMKM yang menjadi
tonggak perekonomian masyarakat. Program digalakkan melalui tagline 'UMKM Bisa.
Bela, Beli, Sejahtera'.
Di Kabupaten Serang, kata Tatu, jumlah pelaku UMKM lebih
dari 50.000 orang. Pihaknya berharap bantuan serupa dapat terus disalurkan
kepada para pelaku UMKM. "Ini saja tanpa kita minta dari Hiswana Migas
dapat menyalurkan bantuannya, semoga ke depan terus berkelanjutan," ujar
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten ini.
Ketua Hiswana Migas Provinsi Banten Ivan Cahyadi mengatakan,
pihaknya ikut berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi masyarakat melalui
penyaluran bantuan untuk pelaku UMKM. "Ada 200 tabung elpiji ukuran 3
kilogram beserta isinya yang kita berikan," katanya.
Ia mengatakan, bantuan itu merupakan corporate social
responsibility (CSR) dari Hiswana Migas untuk masyarakat. "Semoga bantuan
ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil,"
ujarnya.
Dikatakan Ivan, stok gas elpiji di Kabupaten Serang masih
sangat cukup. Ketersediaannya sekira 1,1 juta tabung gas. "Kalau
ketersediaan melimpah, harganya juga masih stabil," ucapnya.
Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang Adang Rahmat
mengatakan, 200 pelaku UMKM penerima bantuan itu merupakan para pelaku UMKM
pemula. Mereka benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.
"Mereka ini yang baru memulai usaha, di antaranya yang
usaha gorengan, jadi mereka benar-benar membutuhkan," pungkasnya.