Tukang Jahit Terdampak Korona, Jadi Tukang Todong, Akhirnya Ditangkap Polisi

PALEMBANG – Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil meringkus CE (26) pelaku yang sering melakukan aksi penodongan diatas jembatan Ampera, Jumat (05/06) malam.

Dalam melakukan aksi penodongan, CE bersama dengan temannya SH yang saat ini masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Nuryono melalui Katim Resmob, Aipda Agus Akbar mengatakan, pada saat kejadian korban melintasi TKP kemudian melihat pelaku CE dan SH sedang duduk-duduk.

“Tiba-tiba pelaku CE langsung memeluk korban dan berteriak kepada temannya SH yang memegang pisau sambil mengatakan tujah korban. Saat itu pelaku SH langsung mengambil handphone disaku celana korban, kemudian handphone tersebut langsung diberikan kepada pelaku CE yang terlebih dahulu menaiki bentor,” kata Agus, Sabtu (06/06).

Tidak terima handphonenya diambil kedua pelaku,  korban langsung mengejar bentor tersebut. Karena lokasi pada saat kejadian macet kemudian kedua pelaku memutuskan untuk turun dari bentor tersebut kemudian melarikan diri.

Korban lalu melaporkan kejadiannya yang dialaminya ke SPKT Polrestabes Palembang.

Mendapatkan laporan tersebut Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Palembang langsung melakukan penyidikan dan penyelidikan terhadap kedua pelaku.

“Saat kita mendapatkan informasi kalau pelaku CE sering berkeliaran di atas Jembatan Ampera, kemudian kita langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap CE dibawah Jembatan Ampera,” ujar Agus.

Sementara pelaku CE, saat ditemui mengatakan, kalau ia menodong lantaran tidak memiliki uang. “Saya biasaya bekerja sebagai tukang jahit, namun karena sekarang lagi korona tidak ada uang, maka dari itu saya nekat melakukan penodongan,” bebernya.