Produksi Perikanan Tulangbawang Barat Tunjukkan Tren Positif

Produksi Perikanan Tulangbawang Barat Tunjukkan Tren Positif
Kepala Dinas Perikanan Tulangbawang Barat, Iskandar, SE.,MM | Foto: Istimewa

TULANGBAWANG BARAT-Produksi perikanan Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, menunjukkan tren positif. 

Produksi perikanan tangkap dan budidaya selama lima tahun terakhir terus meningkat, terutama didorong oleh penguatan sarana usaha dan kreativitas pembudidaya.

Kepala Dinas Perikanan Tulangbawang Barat, Iskandar, mengungkapkan bahwa produksi perikanan hingga Triwulan III 2025 terealisasi 973,76 ton atau 80% dari target 1.217,19 ton. Sedangkan perikanan budidaya terealisasi 3.899,8 ton dari target 4.102,53 ton atau 95,05%.

Meski begitu, sepanjang 2025, sektor perikanan di Tulangbawang Barat menunjukkan capaian program dan kinerja yang beragam dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja (Renja) 2025.

“Meski sejumlah program belum mencapai target sepenuhnya, perkembangan positif tetap terlihat pada peningkatan produksi, pemberdayaan pelaku usaha perikanan, serta penguatan pengawasan sumber daya ikan,” kata Iskandar, Kamis (20-11-2025).

Beberapa program strategis pada sektor perikanan menunjukkan hasil yang bervariasi. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap berhasil mencapai target dengan memberdayakan 5 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan, sesuai rencana kerja 2025.

Namun pada sektor lain, realisasi kinerja masih berada di bawah target. Program pengelolaan perikanan budidaya hanya mampu memberdayakan 3 dari 5 kelompok pelaku usaha perikanan yang direncanakan. Hal serupa terjadi pada program pengawasan dan pengolahan hasil perikanan.

Program pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan merealisasikan pembinaan 9 dari target 11 Pokmaswas, sementara Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan hanya memberdayakan 1 dari target 2 Poklahsar.

“Meskipun demikian, capaian ini menjadi gambaran arah peningkatan dan evaluasi dalam perencanaan program pada tahun selanjutnya,” ujar Iskandar.

Ia menambahkan, pada 2025 berbagai kelompok nelayan, pembudidaya, dan pengolah hasil perikanan menerima beragam bantuan pemerintah, baik dari aspirasi maupun dari Dinas Perikanan Tulangbawang Barat.

Bantuan tersebut meliputi benih gurame, lele, nila, patin, hingga sarana produksi seperti chest freezer serta keramba.

Sebanyak lebih dari 10 kelompok tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Tulangbawang Tengah, Tumijajar, Batu Putih, dan Tulangbawang Udik, telah mendapat dukungan dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha mereka.

“Upaya pengawasan terus diperkuat melalui peran aktif 11 Pokmaswas di berbagai tiyuh. Pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan terbukti efektif dalam, mengawasi praktik perikanan, mencegah potensi pelanggaran dan meningkatkan edukasi terkait regulasi perikanan,” ungkapnya.

Iskandar juga menerangkan, kesadaran nelayan terhadap aturan alat tangkap juga meningkat sebagai hasil dari kerja sama masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memerangi praktik illegal fishing.

Sektor perikanan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan perekonomian daerah. Dengan kenaikan rata-rata produksi sebesar 87%, nilai tambah dari usaha perikanan juga mengalami peningkatan. Ketersediaan sarana usaha yang lebih baik dan akses pasar yang semakin terbuka menjadi faktor pendukung utama.

“Untuk itu, menatap tahun 2026, Dinas Perikanan Tulangbawang Barat telah menyiapkan sejumlah inovasi, di antaranya, Budidaya Inovatif – Pengembangan teknologi budidaya ramah lingkungan dengan memanfaatkan tanaman sebagai alternatif pakan, Penguatan Daya Saing Produk – Optimalisasi branding produk olahan ikan melalui promosi digital dan  media sosial Sumber Daya Ikan Berkelanjutan – Pelaksanaan patroli rutin dan susur sungai terjadwal untuk menjaga kelestarian perairan,”pungkasnya.