Pelaku Penyerangan Mapolsek Daha Selatan Diduga Jaringan ISIS

Pelaku Penyerangan Mapolsek Daha Selatan Diduga Jaringan ISIS
Istimewa

JAKARTA – Polisi masih melakukan penyelidikan terkait motif atau latar belakang penyerangan Mapolsek Daha Selatan oleh terduga teroris AR. Motif penyerangan itu tengah didalami lewat bukti yang dikumpulkan.

“Sampai dengan hari ini Tim Densus 88 masih terus bekerja dan melakukan penyelidikan terhadap penyerangan dengan memeriksa bukti yang telah didapat untuk mengungkap latar belakang dan motif pelaku,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, Rabu (03/06).

Di antara bukti yang disita polisi yakni tas pinggang milik pelaku. Di dalam tas tersebut ada sepucuk surat ancaman dan bendera kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Sebelumnya, Polri menyebut AR, terduga teroris yang menyerang Mapolsek Daha Selatan, adalah seorang lone wolf. Artinya, AR tak tergabung dengan jaringan teroris.

“Dia adalah lone wolf,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo, Selasa (02/06) kemarin.

Sebelumnya diberitakan, satu orang yang belum diketahui identitas, menyerang Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Senin (01/06) dinihari sekira pukul 02.15 WIB.

Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan Kombes Mochamad Rifa’i mengungkapkan, pelaku yang menyerang Polsek Daha Selatan ini menggunakan samurai. Pelaku berhasil dilumpuhkan aparat dengan timah panas. Pelaku tewas saat dalam proses evakuasi ke Rumah Sakit. Hasan Basry Kandangan.

“Pelaku meninggal dunia di rumah sakit,” terang Rifa’i, Senin (01/06).

Dia menerangkan, awalnya pelaku diberi tembakan peringatan. Namun pelaku tak kunjung menyerah hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan terarah dan terukur berujung pelaku tumbang.

“Diberi tembakan peringatan, pelaku tidak mau menyerah. Akhirnya karena membahayakan nyawa anggota, dilumpuhkan,” imbuh Rifa’i.

Akibat insiden ini, ada dua anggota Polsek Daha Selatan yang menjadi korban penyerangan. Satu anggota yang tewas adalah Brigadir Leonardo Latupapua, sementara anggota yang terluka adalah Brigadir Djoman Sahat Manik Raja.

Selain pelaku, dua anggota polisi yang menjadi korban juga dilarikan ke rumah sakit pascakejadian.