Papan Bunga Ucapan Selamat untuk SAS Muncul Sebelum Pemilihan, Nurcholish Syahmaulani Sebut Kiriman Setan dan Iblis
BANDARLAMPUNG – Kubu Said Aqil Siradj (SAS) merasa dirugikan dengan munculnya puluhan papan nama ucapan selamat atas terpilihnya SAS sebagai ketua PBNU sebelum
"Kami yakin ada yang hendak mengesankan bahwa para pendukung SAS gagal paham. Belum pemilihan ketua PBNU kok sudah mengirimkan papan nama ucapan selamat," ujar Wakil Ketua Tim Pemenangan Said SAS, Ahmad Muqowam kepada wartawan, Kamis (23/12) malam.
Mantan Wakil Ketua DPD RI ini yakin papan bunga itu upaya menggiring opini tak baik terhadap SAS dan para pendukungnya. "Cara-cara tak benar yang hanya membuat resah suasana muktamar," katanya.
Ketua Gawagis Penjaga NU Nurcholish Syahmaulani juga mengecam papan nama ucapan selamat terpilihnya SAS yang berjejer di tepi jalan menuju lokasi Muktamar ke-34 NU di GSG Universitas Lampung sejak Kamis (23/12) sore.
"Saya tidak tahu ini dari mana? Yang jelas ini ini mungkin dari setan, dari iblis! Pelaksanaan belum dilakukan tapi sudah muncul karangan bunga seperti ini," tegas dia.
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke ketua PBNU Jawa Timur, Kiai Marzuki Mustamar belum pernah mengirimkan ucapan selamat ke salah satu calon.
"Ini adalah sebuah fitnah yang keji, karena sudah menghancurkan nama Ketua PBNU Jawa Timur. Ini keji sekali," kata dia.
Ditegaskannya, pada dasarnya PBNU Jawa Timur tetap mengikuti proses konstitusi pemilihan sampai selesai.
"Jadi tidak akan yang berbuat macam-macam. Ulah yang bikin-bikinan, ulang orang yang tidak bertanggung jawab. Ini adalah hoaks dan di luar pengawasan. Ini tidak benar, dan informasinya ada dua sampai tiga," beber dia.
Sebetulnya bukan ke sini arahnya bukan ke Kiai Said tapi kesatuannya. Supaya orang berpikir, belum diberi keputusan kok sudah menyampaikan, jadi yang simpati kesini simpatinya diarahkan kesana.
"Gak terima saya," pungkas dia.
Kedepannya, dia akan menentukan langkah-langkah yang kongkrit terhadap masalah tersebut.
"Kami hanya menanggapi kita terkait dengan Ketua PBNU Jawa Timur, karena dia kaget dan merasa tidak pernah memesan ucapan ini tapi muncul ini," katanya.
Dia menilai perbuatan tersebut keji. Haram hukumnya, ini bukan partai politik. Ini adalah cara Yahudi/ Israel. Ini pasti.
SAS menginginkan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU berlangsung kondusif, khidmat dan kekeluargaan.
Dirinya tidak mau terjebak dalam aksi klaim-klaim jumlah suara, karena berpotensi membuat suasana tegang.
"Kita harus sukseskan muktamar ini. Bisa berlangsung kondusif, karena semua disini merupakan warga NU, harus kedepankan kesantunan, kedamaian dan toleran," ujar Said Aqil Siradj.