Ketua PWI Lampung Timur Tempuh Jalur Musyawarah

Ketua PWI  Lampung Timur Tempuh Jalur Musyawarah
Foto: Istimewa

LAMPUNG TIMUR - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Timur Musannif Effendi Yusnida menempuh jalur musyawarah menyikapi pemberitaan acara akikah di kediamannya yang diduga melanggar protokol kesehatan.

Musyawarah mufakat dihadiri seluruh anggota PWI dan AWPI Lampung Timur di Kafe Salma Sukadana, Selasa (27/07). Acara berlangsung hangat dan dalam pertemuan itu kedua pihak saling memaafkan.

Fendi, sapaan Ketua PWI Lampung Timur mengatakan, kesalahpahaman yang terjadi sudah diluruskan dengan musyawarah.

"Saya berharap kepada seluruh profesi pers di Lampung Timur agar saling bahu membahu bersatu padu untuk kabupaten Lampung Timur tercinta," paparnya.

Fatullah selaku biro media yang memberitakan acara tersebut menyambut baik pertemuan tersebut dan menganggap hal tersebut cuma miskomunikasi.

"Ya pribadi saya tidak ada niat menyudutkan siapapun pada intinya saya cuma ingin mengingatkan,dan pertemuan hari ini saya juga memohon maaf,karena saya dengan kanjeng Fendi bukan orang lain, dan saya juga berasal dari kampung saya Kedaton," tuturnya.

Sementara itu Ketua AWPI Lampung Timur Herizal menambahkan sebelumnya pihaknya belum mengetahui pemberitaan tersebut, dan Herizal menganggap hal tersebut bukan suatu permasalahan, namun hanya miskomunikasi, dan duduk bersama jauh lebih penting.

"Kita semua satu profesi dan cuma beda rumpun. Menanggapi apa yang sudah disampaikan ketua PWI, kami menyambut baik, dan saya menganggap ini hanya miskomunikasi, bukan masalah, harapan saya memaafkan jauh lebih baik dan silaturahmi antara kita harus ditingkatkan,"pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua PWI Lampung Timur Musannif Effendi Yusnida mengancam melaporkan orang yang menebarkan informasi palsu atau hoaks terkait acara di kediamannya

Fendi diberitakan mengadakan pesta dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Dia menjelaskan, acara tersebut merupakan akikah sederhana tanpa tarub dan undangan. Lalu foto yang beredar itu merupakan foto di dalam rumah untuk kenang-kenangan karena momen langka dan tidak dapat terulang.