TAF ke-7, Bukti Tulangbawang Barat Kota Budaya

TAF ke-7, Bukti Tulangbawang Barat Kota Budaya
Suasana Penonton dan Performance Seniman dan Budayawan Pada Penutupan The Art Festival ke 7 di Tubaba Pada Sabtu (29/7/2023). (Foto:Rosid/Monologis.id)

TULANGBAWANG BARAT – Penutupan Tubaba Art Festival (TAF) ke-7 dihadiri sejumlah seniman nasional yang menyaksikan peristiwa-peristiwa kebudayaan di bidang seni rupa, seni pertunjukan, film, dan seni media. Acara berlangsung pada Sabtu (29/7/2023) di Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung.

Pembina Sekolah Seni Tulangbawang Barat, Umar Ahmad, menjelaskan bahwa tujuan dari TAF ke-7 dengan tema "Temu Seni Performans Indonesia Bertutur 2023" adalah untuk mengangkat seni dan kebudayaan serta memperkenalkan kekayaan budaya Tulangbawang Barat kepada para seniman dan budayawan dari seluruh Indonesia.

"Sejak saya diberikan amanah membangun Tulangbawang Barat, kami telah menitikberatkan pada pembangunan daerah dengan nilai seni dan kebudayaan. Kami ingin membangun karakter Tulangbawang Barat mulai dari orang-orangnya hingga infrastrukturnya dengan ciri khas yang membedakan wilayah ini," ujar Umar Ahmad saat menyambut para seniman Indonesia di Brugo Cottage.

Mantan Bupati Tulangbawang Barat yang memimpin 2014-2022 itu mengajak seluruh seniman Indonesia untuk mendukung dan menyertai perjalanan menuju masa depan Tulangbawang Barat yang penuh cita-cita.

Di tempat yang sama, Melati Suryodarmo, sebagai Artistik Indonesia Bertutur 2023-2024, menjelaskan bahwa Temu Seni Performans Indonesia Bertutur yang digelar di Brugo Cottage bertujuan untuk menarik perhatian para seniman tentang seni dan kebudayaan di Tulangbawang Barat.

Kegiatan ini tidak sekadar pameran dan festival semata, namun juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai seni dan kebudayaan khas dari Kabupaten Tulangbawang Barat.

Temu Seni Indonesia Bertutur diadakan pada tahun 2023 ini dengan fokus pada meningkatkan minat pengetahuan tentang warisan cagar budaya sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan karya seni melalui berbagai aktivitas kegiatan.

"Keberagaman latar belakang budaya dan pengaruh pertumbuhan masyarakat modern di Indonesia memberikan peluang untuk menggali bakat-bakat budaya yang bisa menyuarakan kehidupan melalui karya seni mereka," ungkap Melati dalam sambutannya.

Acara Temu Seni ini dirancang untuk menjadi ajang pertemuan bermakna bagi para praktisi seni kontemporer dari berbagai wilayah di Indonesia. Peserta yang hadir telah dipilih berdasarkan rekam jejak karya seni dan antusiasme mereka dalam berbagi pengalaman dan metode praktik mereka, dengan tujuan untuk memperkuat ekosistem seni dan jejaring berkesenian di tanah air.

Sementara itu, Seni Inkra, Kepala Sekolah Seni Tulangbawang Barat, menekankan bahwa Festival Tulangbawang Barat menjadi sarana penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerah ini secara nasional dan internasional, demi mewujudkan cita-cita Tulangbawang Barat yang pulang ke masa depan.

 

"Semoga Temu Seni Performans Indonesia Bertutur 2023 di Tulangbawang Barat memberikan manfaat dan pengalaman berharga bagi para peserta serta komunitas seni yang terlibat, juga bagi peminat seni performans di Indonesia secara keseluruhan," tambahnya.

Tampak hadir di acara ini sejumlah seniman ternama seperti Afrizal Malna, sastrawan yang pernah mengikuti residensi DAAD di Berlin, dan Marintan Sirait, seniman performans perupa dan penggiat seni budaya, serta puluhan seniman dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Bali, Inggris, Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Lampung, dan Yogyakarta.

TAF ke Tujuh yang berhasil mencapai malam penutupannya ini telah berhasil menciptakan momentum berharga bagi para seniman Indonesia dalam mengapresiasi dan menyelami kekayaan seni dan budaya di Kabupaten Tulangbawang Barat. Diharapkan, kegiatan ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan seni dan budaya di Indonesia.