SPBU Layani Pembeli Pakai Jerigen, Premium di Saewe Gido Langka

NIAS - Maraknya pembelian menggunakan jerigen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Saewe, Gido, Nias, Sumatera Utara menyebabkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium langka di wilayah itu.
Pasalnya, hampir setiap hari masyarakat begitu bebas membawa jerigen dengan berbagai ukuran untuk membeli BBM di SPBU tersebut.
"Karena pembelian BBM dengan menggunakan jerigen ini yang menyebabkan persediaan bensin di SPBU cepat habis," ungkap Iren, salah satu konsumen, Senin (18/01).
Dikatakannya, kelangkaan premium ini sudah sering terjadi disini akibat stok habis sehingga masyarakat terpaksa membeli di penjual eceran dengan harga yang lebih tinggi.
"Hendak melakukan pembelian BBM dengan menggunakan jerigen baiknya menunjukkan surat izin usaha. Sebab dengan cara seperti itu, maka distribusi BBM kepada masyarakat juga jelas," tegasnya.
Dari pantauan di lokasi, seorang pembeli BBM jenis premium menggunakan jerigen berukuran 35 liter dengan menggunakan becak mesin terlihat tidak ada surat rekomendasi atau izin yang diberikan kepada petugas yang melayani.
"Ya langsung bayar aja pak,” kata pembeli itu.
Dia mengaku, pembelian menggunakan jerigen ini untuk dijual lagi secara eceran di tempat tinggalnya.
"Kita bawa di rumah Pak di Kecamatan Sogaeadu untuk dijual kembali secara eceran nanti disana," singkatnya.
Tak hanya itu, selama berada di lokasi terpantau banyak pengguna roda dua juga membawa jerigen kosong berukuran besar.
Ketika dikonfirmasi Yulius Lase sebagai Supervisor di SPBU tersebut mengatakan bahwa faktor kejadian itu akibat keterlambatan dari PO masuk dan posisi tangki rendam tidak besar.
"Memang sudah banyak masyarakat keluhan yang disampaikan kepada kita kenapa BBM cepat habis. Dan memang begitu situasi di lapangan. Akibat keterlambatan dari PO masuk kesini. Kemudian, posisi tengki rendam kami tidak besar sehingga dalam satu hari jika banyak konsumen maka cepat habis," ungkapnya.
Tambahnya lagi, terkait pengisian di jerigen sebenarnya tidak bisa. Namun, pihaknya memberi kebijakan untuk membantu pedagang eceran meskipun mereka tidak punya izin saja.
“Dimana kendaraan yang jauh dari sana tidak mungkin mereka datang disini untuk mengisi minyak. Konsumen pengendara justru itu yang kita utamakan karena yang mengisi di jerigen itu yang mengambil untung sebenarnya. Maka jika pada saat waktu pengisian di jerigen dipindahkan sebelah pengisian agar kendaraan bisa didahulukan,” kata dia.