PJJ LP3M Unila dan ICE Institut Gelar Workshop Pendampingan Persiapan Kelas MOOC

BANDARLAMPUNG - Pusat Pengembangan Pembelajaran Daring dan Pengembangan Pendidikan Jarak Jauh pada Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Lampung (Unila) bersama Indonesia Cyber Education (ICE) Institute) menggelar Workshop Pendampingan Persiapan Kelas MOOC (Massive Open Online Course).
Workshop yang digelar bagi 52 dosen di lingkungan Universitas Lampung ini berlangsung di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung, pada 28-29 Juni 2022.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Heryandi dalam sambutannya menyampaikan, selain wujud implementasi transformasi digital di era revolusi 4.0, workshop berperan dalam meningkatkan IKU di Universitas Lampung, serta melaksanakan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbudristek RI.
“Unila bersinergi dan berkolaborasi sebagai mitra dalam berbagi konten pembelajaran bersama lebih dari 32 perguruan tinggi dan instituti lainnya untuk mengubah cara pandang tentang pendidikan,” kata Heryandi.
Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran Daring dan Pengembangan Pendidikan Jarak Jauh LP3M Unila Dr Rangga Firdaus mengungkapkan, kegiatan bertujuan untuk mengakselerasi Universitas Lampung dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh nasional.
Berbekal kesuksesan dari implementasi pembelajaran jarak jauh melalui vclass.unila.ac.id dan spada.kemdikbud.go.id, Pusat PJJ LP3M Unila yakin Universitas lampung mampu meningkatkan kualitas layanan pembelajaran dari segi konten materi, sumber belajar, inovasi pembelajaran, dan interakasi dalam pelaksaanaan pembelajaran daring di Unila dan nasional.
Rangga Firdaus berharap, melalui workshop perubahan yang dilakukan tidak sekadar cara mengajar, tetapi jauh lebih esensial yakni perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan menjadi holistik, bukan lagi parsial.
“Dalam era revolusi industri 4.0 segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited),” ujar Rangga.
Narasumber dari ICE Institute terdiri dari Basuki Hardjojo, Rahayu Dwi Riyanti, Direktur UT Bandarlampung, Fauzy Rahman Kosasih, Ramdhan Kurniawan, Johan Santri, dan Radianti Febria Sari W. Mereka hadir sebagai tim yang akan mendampingi para dosen Universitas Lampung.