Pembangunan Gedung SDN 73 Krui Diduga tak Sesuai Juklak-Juknis

PESISIR BARAT-Pembangunan gedung SDN 73 Krui Pekon (Desa) Walur, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, diduga tidak sesuai dengan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis (juklak-juknis).
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa bagian yang diduga dikerjakan dengan tidak mengacu sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditentukan.
Mulai dari pembuatan pondasi bangunan yang diduga kuat tidak dibangun hanya dengan kedalaman kurang dari 20 CM, padahal pondasi bangunan dibangun diatas lahan yang cukup labil (Gambut-red). Selain itu letak pembangunan pondasi juga tidak sesuai dengan existing bangunan awal.
Padahal pembangunan gedung UKS, gedung Administrasi , WC serta rehab gedung perpustakaan dan satu ruang belajar di SDN 73 Krui dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui program revitalisasi satuan pendidikan Tahun 2025 itu menghabiskan uang negara hingga sebesar Rp828.675.305.
Konsultan pengawas pembangunan, Bagas, saat dikonfirmasi dilokasi, Selasa (2-9-2025) pekan lalu, mengatakan bahwa jika mengacu dalam RAB maka seharusnya pembangunan pondasi harus dilakukan dengan kedalaman 50 CM. Namun justru dalam realisasinya, pondasi terlihat sangat jelas sangat kurang dari kedalaman yang seharusnya, hanya saja dirinya tidak berani memberikan teguran kepada para pekerja.
"Ya, memang kedalamanya kurang tapi mau gimana lagi saya tidak berani menegur. Paling nanti saya sampaikan ke kepala sekolahnya," kilahnya.
Pernyataannya tersebut bertolak belakang dengan tugas seorang Konsultan Pengawas sebenarnya yang harus melakukan pengawas secara maksimal terhadap jalannya pembangunan guna memastikan pembangunan berjalan baik sesuai juklak juknis yang tertuang dalam RAB.
Sementara Kepala SDN 73 Krui, Eka Hari Budi Susanti sebagai penanggung jawab proyek swakelola tersebut, saat dimintai tanggapannya, Rabu (3-9-2025), mengaku kalau dirinya sudah meminta para tukang untuk bekerja sesuai RAB.
"Kalau kejadian pondasi yang kedalamanya kurang, saat teman media datang karena pada saat itu saya mengikuti rapat di Krui Selatan," ucapnya
"Bagas itu bukan konsultan kita, Konsultan kita Candra, Bagas itu cuma orang suruhan Candra," kilah Eka kesal.