IIB Darmajaya Gelar FGD Teknik Deteksi Dini Penyakit Tumor Otak

BANDARLAMPUNG – Institut
Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Forum Group Discussion (FGD)
Teknik Deteksi Dini Penyakit Tumor Otak dengan menggunakan metode segmentasi
dan Content Based Image Retrieval (CBIR) di Aula Meeting Rektorat kampus
tersebut, Senin (17/10/2022).
FGD tersebut merupakan kolaborasi Dosen Prodi Teknik
Informatika dan Prodi Sistem Informasi IIB Darmajaya. Dalam FGD tersebut hadir
sebagai narasumber Dr Suhendro Yusuf Irianto dan dr Arum Kusumaningtias, Sp.Rad.
Selain itu, hadir juga Rektor IIB Darmajaya, Dr Firmansyah
Y.Alfian, yang diwakili Staf Ahli Rektor
Prof Dr Anuar Sanusi, Ketua Prodi, dosen, dan mahasiswa program sarjana serta
mahasiswa program pascasarjana.
FGD digelar bagian dari Hibah Penelitian Kompetitif Nasional
Skema Penelitian Terapan yang diketuai Dr Suhendro Yusuf Irianto, yang
merupakan dosen Prodi Teknik Informatika, dengan dua anggota Dosen Prodi Sistem
Informasi yaitu Dona Yuliawati, dan Sri Karnila.
Suhendro mengatakan, segmentasi merupakan metode atau teknik
untuk mengklasifikasi atau men-segment image (citra digital) ke dalam
region-region yang homogen. Tujuan untuk memisahkan objek dan background
(classic). Memisah objek yang diinginkan dengan objek yang lain
Sementara, dr. Arum Kusumaningtias, Sp.Rad., mengatakan
untuk pendeteksian dalam proses pencitraan gambar otak agar dapat ditampilkan
dari semua sisi.
“Untuk melihat apakah terdapat tumor tidak hanya pada bagian
atas tetapi juga belakang maupun samping kanan dan kiri. Gambarnya sangat
banyak,†ungkapnya.
Mewakili Rektor, dalam sambutannya Prof. Anuar Sanusi
mengatakan dalam FGD ini yang penting harus fokus. Menurut dia, penelitian ini
juga untuk kepentingan masyarakat dan dapat dikembangkan kedepannya. “Begitu
pentingnya FGD ini. Ini wadah untuk menjaring masukan dan menyempurnakan
penelitian kita. Mudah-mudahan diskusi ini dapat berjalan dengan baik,â€
tuturnya.
Sebelumnya, M. Galih Ramaputra melakukan demonstrasi
aplikasi pendeteksian tumor dihadapan para peserta FGD. Program dari aplikasi
tersebut akan menunjukkan tidak terdeteksi dan terdeteksi adanya tumor.