DTPHP Tulangbawang Barat Upayakan Pompanisasi untuk Sawah Tadah Hujan

DTPHP Tulangbawang Barat Upayakan Pompanisasi untuk Sawah Tadah Hujan
Foto: Istimewa

TULANGBAWANG BARAT–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang Barat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP)  saat ini sedang mengupayakan terlaksananya kegiatan pompanisasi untuk mengaliri  lahan sawah tadah hujan pada musim tanam (MT) II tahun 2024.

Sekretaris DTPHP Sulistiyohadi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program nasional dari Kementrian Pertanian yang bertujuan peningkatan produksi beras sebagai bentuk antisipasi kerawanan pangan akibat terjadinya El Nino atau pada musim kemarau.

Sebagaimana diketahui, secara nasional pemerintah mengkhawatirkan terjadinya penurunan produksi padi akibat dampak kekeringan lahan  yang merupakan  lanjutan El Nino.

“Kekeringan bisa mengakibatkan produksi padi yang dihasilkan petani kurang maksimal dikarenakan pasokan air untuk lahan pertanian kurang mencukupi. Karenanya agar produksi padi tetap terjaga, Kementerian Pertanian meminta agar Pemerintah Daerah berupaya melaksanakan kegiatan pompanisasi lahan sawah tadah hujan dengan memanfaatkan sumber air berupa sungai yang airnya tidak kering saat kemarau melanda,”ungkap Sulistiyohadi, Rabu (8/5/2024).

Menurutnya, Pemkab Tulangbawang Barat melalui DTPHP sebelumnya bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Sekampung dan Kodim 0412 Lampung Utara pada 20 Maret 2024 yang lalu telah melaksanakan survey lokasi sawah tadah hujan dan sumber air yang memenuhi kriteria untuk dilakukan program pompanisasi pada MT II Tahun ini.

Dari hasil survey tersebut lanjut dia, diketahui bahwa lahan sawah tadah hujan yang memenuhi kriteria untuk dilakukan pompanisasi  seluas 477 hektar yang  berlokasi di Kecamatan Tulangbawang Udik 322 hektar, Kecamatan Tulangbawang Tengah 120 hektar. dan Kecamatan Gunung Terang 35 hektar.

“Kami sedang mengusulkan bantuan pompa air sebanyak 46 buah kepada Kementerian Pertanian untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pompanisasi tersebut, dengan harapan bisa terpenuhi sehingga para petani padi yang lokasinya merupakan sawah tadah hujan dapat tetap produksi meskipun kemarau tiba,” imbuhnya.