Agus Jabo, Mantan Aktivis Pergerakan Kini Siap Bantu Presiden Prabowo

Agus Jabo, Mantan Aktivis Pergerakan Kini Siap Bantu Presiden Prabowo
Foto: Istimewa

JAKARTA-Agus Jabo memulai perjalanannya di dunia pergerakan dengan menjadi kader Pelajar Islam Indonesia (PII) sejak SMA.

Keaktifannya berorganisasi terus berlanjut hingga kuliah di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah.

Pada 1996, Agus Jabo bersama kawan-kawannya mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Agus menjadi Ketua Umum.

PRD merupakan wadah berkumpul bagi orang-orang yang anti terhadap Presiden Soeharto pada era Orde Baru.

Oleh karena itu, ia dikenal sebagai salah satu aktivis dalam gerakan reformasi 1998 yang berhasil melengserkan Soeharto.

Tahun 1999, PRD mengikuti Pemilu untuk pertama kalinya. Namun, pada Pemilu selanjutnya, PRD tak lagi berpartisipasi hingga Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019.

Pada 20 Juli 2020, Agus beserta sebagian rekan-rekannya di PRD mencoba peruntungan baru dengan mendirikan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Pada akhir 2020, Kementerian Hukum dan HAM kemudian mengesahkan Partai Prima sebagai partai politik dan baru dideklarasikan pada 1 Juni 2021.

Sebagian dari para pendiri partai ini adalah eksponen aktivis 98, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), tokoh Islam, hingga kaum muda.

Pada Selasa (15-10-2024), Agus Jabo menjadi satu diantara deretan tokoh yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Agus Jabo hadir di rumah Prabowo di tengah pemanggilan calon wakil menteri dan kepala badan untuk kabinet 2024-2029.

Meski belum diketahui secara pasti apa jabatan yang akan diembannya, Agus Jabo siap membantu Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Diketahui, sudah lebih dari 40 tokoh dipanggil ke kediaman Prabowo menjelang pelantikannya pada 20 Oktober 2024.

Tokoh-tokoh yang dipanggil berasal dari berbagai kalangan.

Di antaranya eks Kalemdiklat Polri, Komisaris Jenderal (Purn.) Purwadi, atlet Taufik Hidayat hingga Staf khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono.

Kemudian, ada pula dua relawan Presiden Jokowi, Immanuel Ebenezer dan Budi Arie Setiadi.

Lalu, ada juga kalangan profesional yaitu Atip Latipulhayat dan Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim.