Rumah Moderasi Beragama, Kurangi Kebencian dan Kekerasan

Rumah Moderasi Beragama, Kurangi Kebencian dan Kekerasan
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi Saat Peluncuran Rumah Moderasi Beragama di IAIN Salatiga Jumat 4/9 (foto: Istimewa)

JAWA TENGAH - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi berharap, penguatan moderasi beragama yang digawangi oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dapat terus digaungkan. Termasuk menggugah kesadaran setiap individu untuk mempelajari agama secara komprehensif.

"Mempelajari agama secara komprehensif adalah sangat penting. Dengan demikian, kita tidak mudah terjebak pada perbedaan pandangan keagamaan yang kerap memicu kebencian dan kekerasan," ungkap Wamenag saat didapuk menjadi narasumber dalam peluncuran Rumah Moderasi Beragama IAIN Salatiga di Salatiga, Jumat (04/09).

Ia menambahkan perbedaan yang kerap muncul mungkin saja hanya pada wilayah tafsir agama atau wilayah cabang. “Sedangkan nilai-nilai pokok dan esensi dari agama itu sendiri sama, yakni, menjunjung tinggi harkat martabat manusia dan kemanusiaan,” imbuhnya.

Hadir Wakil Walikota Salatiga Muhammad Haris, Rektor IAIN Salatiga Zakiyuddin, Kepala Kanwil Jawa Tengah Mustain Ahmad, para alim ulama, pengurus Forum Kerukunan Umat Bergama Kota Salatiga, serta seluruh civitas Akademika IAIN Salatiga. 

Wamenag menjelaskan bahwa, penguatan paham dan praktek moderasi beragama di masyarakat dapat menjadi modal kuat untuk menjaga kerukunan antar-umat beragama. 

“Serta turut mendukung sikap dan praktek keagamaan yang memiliki komitmen kebangsaan, penghormatan terhadap kearifan lokal, toleran, dan mengutamakan praktek beragama tanpa kekerasan,” jelas Wamenag. 

Kehidupan beragama yang sehat, harmonis dan rukun adalah modal sosial yang dibutuhkan dalam proses pembangunan bangsa. 

“Moderasi beragama harus dapat mewarnai kehidupan kampus dan masyarakat di sekelilingnya menuju kehidupan yang lebih adil, maju, sejahtera, damai, dan beradab,” tandas Wamenag.