Presiden BEM IIB Darmajaya Soroti Persoalan Pendidikan di Lampung

BANDARLAMPUNG — Presiden
BEM IIB Darmajaya Ryan Fadila Akbar menyatakan pendidikan di Provinsi Lampung
masih menjadi persoalan.
Hal itu dibuktikan dengan adanya data Badan Pusat Statistik
(BPS) yang menunjukkan 15.965 pelajar di Lampung putus sekolah sekolah
sepanjang Januari hingga Juni 2023.
“Angka itu melingkupi semua jenjang pendidikan formal, mulai
dari SD, SMP, hingga SMA/SMK se-Lampung. Kemudian, BPS juga mencatat 77,36
persen lulusan di Lampung enggan melanjutkan kuliah,†kata Ryan Fadila Akbar
dalam Forum Rapat Kerja Nasional BEM Seluruh Indonesia, di Golden Hotel, Palu,
Sulawesi Tengah, Minggu (18/6/23).
Menurut Ryan di hadapan pimpinan BEM se-Indonesia itu,
seharusnya masalah pendidikan menjadi perhatian kita semua.
“Kita sebagai generasi muda Indonesia harus mampu bagaimana
menciptakan pendidikan yang berkualitas di Indonesia, terutama mencari solusi
masalah-masalah pendidikan seperti di Lampung. Lampung hanya menjadi contoh
saja, saya yakin di daerah lain juga mengalami hal yang sama dalam dunia
pendidikan,†kata dia.
Ryan juga mengatakan perlu ada ekspansi dan gerakan konkrit
yang dilakukan pemerintah maupun semua pihak termasuk mahasiswa untuk terus
mensosialisasikan dan konsolidasi dalam rangka membangun dan memberikan penyadaran
mengenai pentingnya pendidikan.
“Kita semua harus bergerak bersama mengatasi masalah
pendidikan ini, terutama adik-adik usia sekolah yang terpaksa putus sekolah
akibat himpitan ekonomi maupun karena orangtua yang kurang peduli dengan
pendidikan,†kata dia.
Mahasiswa Prodi Manajemen IIB Darmajaya peraih Penghargaan
Tokoh Muda Inspiratif Peduli Pendidikan dari SMAN 3 Bandarlampung 8 Desember
2022 lalu ini juga mengatakan semua pihak harus masif dalam memperbesar peluang
dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Termasuk mengubah ekonomi, mengurai tingkat pengangguran
dan peningkatan pertumbuhan bangsa Indonesia di segala bidang, terutama
mengentaskan masalah pendidikan,†kata dia.
Sementara, Wakil Rektor 3 IIB Darmajaya Muprihan Thaib mengaku
bangga atas kiprah BEM IIB Darmajaya di tingkat Nasional.
Inilah, kata Muprihan, yang sebenarnya menjadi keinginan
pihak kampus ke depannya. “Mahasiswa harus mau turun ke lapangan melihat
persoalan di daerah terutama di bidang pendidikan. Tujuannya, agar kita semua
menjadikan generasi Indonesia yang berkualitas,†kata dia.
Muprihan menambahkan hal tersebut juga sesuai dengan jargon
IIB Darmajaya yaitu The Best. “Mahasiswa yang mendapatkan ilmu di kelas harus
mampu menerapkannya dalam aktivitas di luar kampus,†kata dia.