ITERA Berhasil Abadikan Komet Langka

BANDARLAMPUNG - Pusat
Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka
bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, pada Senin (16/1/2023)
pukul 05.00 – 05.15 WIB dini hari.
Kepala Pusat OAIL, Dr. Moedji Raharto menerangkan, komet
tersebut merupakan komet langka, karena orbitnya yang berbentuk hiperbola
sehingga mengakibatkan kedatangannya hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.
Menurut informasi dari Tim Pengamatan OAIL, komet merupakan
benda langit besar dengan ekor panjang dan terbuat dari debu dan es serta
mengorbit pada Matahari.
“Komet C/2022 E3 (ZTF) ditemukan oleh astronom Bryce Bolin
dan Frank Masci menggunakan data dari Zwicky Transient Facility (ZTF) pada 2
Maret 2022 sehingga diberi kode C/2022 E3,†kata Moedji.
Lebih lanjut berdasarkan periodenya, komet dibagi menjadi
dua jenis, komet periode pendek (dengan lama waktu mengorbit matahari kurang
dari 200 tahun) dan periode panjang (200 hingga jutaan tahun). Secara umum
terdapat tiga jenis orbit komet yaitu elips, parabola, dan hiperbola.
“Komet C/2022 E3 (ZTF), jika dilihat dari perhitungan gerak
orbitnya, komet ini memiliki orbit jenis hiperbola dan masuk dalam komet
periode panjang yang mana periodenya tidak mudah ditentukan karena memerlukan
pengamatan dan perhitungan posisi yang sangat presisi, meskipun gerak harian
(daily motion)-nya dapat ditentukan,†ujar Moedji.
Dia menambahkan, hal ini karena bentuk orbit yang hiperbola
sehingga terdapat dua titik lenyap yang letaknya berada di jarak tak terhingga.
Berdasarkan perhitungan terbaru, komet mencapai titik terdekat dengan Matahari
(perihelion) pada 12 Januari 2023 dengan jarak 1,11 AU (166 juta km) dan
terdekat ke Bumi akan terjadi pada 1 Februari 2023 pada jarak 0,28 AU (42 juta
km).
Gerakan harian komet ini jika dilihat dari Bumi, dalam waktu
dekat ini, komet bergerak perlahan pada rasi Corona Borealis dan Serpens.
Kemudian akan bergerak ke utara mendekati kutub utara langit ke rasi Ursa Minor
dan selanjutnya akan menuju arah rasi Auriga dan Taurus. Untuk kecerlangannya,
kemungkinan akan terus bertambah dan bisa jadi dapat dilihat oleh mata
telanjang.
“Komet ini berwarna kehijauan karena adanya molekul diatomik
karbon (C2) pada komanya,†ungkap dia.