Di Lampung, Vaksinasi Kelompok Usia 12 -17 Tahun Masih sangat Rendah
REDAKSI
BANDAR LAMPUNG – Berdasarkan data terkini yang ada di kemenkesRI per 23/9 pukul 12.00. vaksin untuk pelajar (usia 12-17 tahun) ini pemerintah menargetkan sebanyak 26,7 juta dosis vaksin atau sekitar 12,82 % dari total target vaksinasi yang 208 juta dosis.
Capaian target persentase vaksin pertama di sektor usia pelajar ini secara nasional telah diraih sebanyak 3,4 juta dosis atau 12,79% dari target 26,7 juta.
Sedangkan untuk vaksin dosis kedua secara nasional Raihan persentase targetnya telah mencapai angka 2,3 juta dosis atau 8,84%.
Pemerintah sendiri dalam menerapkan sektor masyarakat untuk divaksinasi dibagi menjadi lima sektor yaitu: lansia, masyarakat umum & rentan, pelayan publik, tenaga kesehatan, usia 12-17 tahun.
Persentase Vaksin Pelajar di Lampung Sangat rendah.
Setelah tim redaksi monologis.id sejak 17/9 melakukan kompilasi data dari laman kemenkesRI, data vaksinasi bagi pelajar di usia 12-17 tahun yang ada di Lampung membuat kening berkerut. Untuk vaksin pertama pertambahan sejak terakhir 17/9 hingga 23/9 meningkat 0,79% atau sebanyak 6.983 dosis.
Sementara untuk vaksin kedua penambahannya 0,11% atau 993 dosis sejak terakhir kompilasi data 17/9. Secara nasional vaksinasi usia 12 – 17 tahun untuk provinsi lampung baik dosis pertama maupun kedua ternyata paling rendah dibanding provinsi lain.
Vaksin Dosis Pertama.
Secara Raihan persentase vaksin dosis pertama bagi pelajar usia 12 -17 di Lampung baru meraih angka 1,95% atau sekitar 17.197 dosis, dari target 880 ribu dosis vaksin. Secara sektoral angka 880 ribu dosis untuk usia 12 -17 tahun ini merupakan 13,25% dari total target vaksinasi di lampung yaitu 6,6 juta dosis vaksin.
Angka 1,95% ini merupakan yang paling rendah secara nasional dalam sektor vaksinasi di usia 12 -17 tahun, yang tertinggi diraih provinsi Bali dengan 94,88%
Vaksin Dosis Kedua
Sementara untuk vaksin dosis kedua bagi usia 12 - 17 tahun, provinsi Lampung baru meraih 0,79% atau 6.939 dosis dari target vaksinasi sektor ini sebanyak 880 ribu dosis. Angka ini menjadi angka yang paling rendah secara nasional, sebab yang tertinggi untuk dosis kedua ini kembali diraih oleh Bali dengan 86,61%.
