Unila Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina

Unila Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Birohmah Universitas Lampung (Unila) menggelar Aksi Solidaritas Unila untuk Palestina bertajuk “Dua Tahun Genosida, Suara Unila untuk Palestina” di Bundaran Unila, Jumat (10-10-2025).

Aksi ini diselenggarakan bertepatan dengan momen dua tahun pecahnya perang antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023 yang berujung pada genosida di Gaza, Palestina.

Berlanjutnya genosida hingga saat ini menjadi panggilan moral bagi mahasiswa Unila untuk menyadarkan publik agar tidak diam terhadap fenomena kemanusiaan tersebut. Bencana kelaparan yang melanda Gaza akibat blokade bantuan dari luar, serta hancurnya rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah, menjadi alasan kuat diselenggarakannya aksi ini.

Mengusung tema “Dua Tahun Genosida, Suara Unila untuk Palestina,” kegiatan ini diinisiasi oleh LDK Birohmah Unila yang berkolaborasi dengan BEM, DPMB, serta komunitas eksternal SJP Unila (Unila Student for Justice in Palestine).

Rangkaian kegiatan aksi meliputi longmarch, orasi, pembacaan puisi, teatrikal, galang dana, berbagi semangka, dan doa bersama. Setiap kegiatan dirancang sebagai bentuk kepedulian sivitas akademika Unila terhadap kondisi kemanusiaan di Palestina.

Riyadh selaku Ketua Umum LDK Birohmah menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan aksi.

“Saya sangat berterima kasih, di beberapa pihak Unila yang mendukung kami dalam berjalannya aksi ini. Dari birokrasi, satpam, ataupun dosen yg antusias mendukung dan membantu serta mahasiswa yang peduli dan menyadari dengan adanya aksi ini. Berterima kasih juga kepada para donatur yang sudah memberikan donasinya untuk Palestina,” ujar Riyadh.

Antusiasme mahasiswa menjadi hal yang patut diapresiasi. Aksi ini terlaksana dengan dukungan berbagai organisasi mahasiswa seperti BEM, DPM, serta ormawa lain yang berpartisipasi aktif. Kehadiran para mahasiswa yang dibekali dengan rasa kemanusiaan menjadi bukti nyata solidaritas Unila terhadap isu kemanusiaan global.

Dukungan dari Unila juga tampak melalui tanggapan positif pihak birokrasi, tenaga pendidik, staf, serta satuan pengamanan kampus. Kolaborasi lintas elemen tersebut menjadi faktor penting dalam kelancaran kegiatan.

Pesan utama dari kegiatan ini ialah ajakan agar masyarakat tidak diam terhadap fenomena yang terjadi di Gaza. Diam terhadap ketidakadilan dinilai dapat menjadi bentuk keberpihakan kepada pihak yang salah dalam konflik Palestina–Israel.

Harapan dari kegiatan ini agar mahasiswa Unila lebih sadar dan berhati-hati dalam mengambil sikap, termasuk dalam memilih produk yang digunakan.

Sikap tidak berpihak kepada pihak yang menindas dapat dimulai dengan tidak mengonsumsi produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, karena dana yang dikeluarkan untuk produk tersebut sama saja membantu Israel dalam membeli peluru yang digunakan menyerang rakyat Palestina.

Nilai kemanusiaan menjadi inti dari pelaksanaan aksi ini, dengan pesan bahwa membela Palestina tidak harus menjadi muslim, cukup menjadi manusia saja, karena Palestina adalah persoalan kemanusiaan.

Melalui kegiatan ini, LDK Birohmah Unila berharap semangat solidaritas terhadap Palestina dapat terus hidup di kalangan sivitas akademika Unila dan menjadi pengingat kemanusiaan adalah tanggung jawab bersama.