Tulangbawang Barat Peringkat I Kontribusi LTT Lampung

Tulangbawang Barat Peringkat I Kontribusi LTT Lampung
Foto: Istimewa

TULANGBAWANG BARAT – Kabupaten Tulangbawang Barat berhasil meraih peringkat I dengan capaian 60,31 persen atas kontribusi dan kerja samanya dalam peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) di Provinsi Lampung guna mendukung Swasembada Pangan Nasional Tahun 2025.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Tulangbawang Barat, Sarwo Haddy Sumarsono, menjelaskan bahwa peningkatan produksi padi nasional merupakan salah satu langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian telah menetapkan beberapa strategi utama dalam peningkatan produksi padi, di antaranya:

“Peningkatan LTT melalui percepatan tanam, penanaman di luar musim tanam, pemanfaatan lahan bera atau lahan tidur, serta perluasan areal tanam baru. Peningkatan Indeks Pertanaman (IP), dari IP 1 menjadi IP 2, atau dari IP 2 menjadi IP 3,” ujarnya, Senin (22-12-2025)..

Penghargaan tersebut diberikan dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Instansi LTT Provinsi Lampung yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura selaku Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Provinsi Lampung, pada Kamis, 16 Desember 2025, bertempat di Kantor BRMP Lampung.

Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat atas kontribusi nyata dalam peningkatan LTT. Penghargaan Peringkat I (60,31%) diterima langsung oleh Sarwo Haddy Sumarsono, SP, M.M dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Elvira Umihanni.

Sarwo menambahkan, keberhasilan peningkatan LTT padi di Kabupaten Tulangbawang Barat tidak terlepas dari peran aktif petani dan penyuluh pertanian yang secara konsisten melakukan pelaporan berjenjang setiap hari secara tepat waktu. Selain itu, percepatan tanam dan penanaman di luar musim turut didorong melalui kegiatan Optimalisasi Lahan Non Rawa serta Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT).

Salah satu komoditas yang dipilih dan dianjurkan dalam program tersebut adalah padi gogo, sebagai upaya meningkatkan pendapatan petani sekaligus mendukung program nasional, khususnya pasca menurunnya pendapatan petani ubi kayu.

“Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh pihak untuk terus berkomitmen dalam menyukseskan program-program nasional, khususnya di bidang ketahanan dan swasembada pangan,” pungkasnya.