Perambah Hutan di TNBBS Harus Ditindak Tegas

Perambah Hutan di TNBBS Harus Ditindak Tegas
Hengki Irawan SH MH | Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Akademisi dan praktisi hukum Hengki Irawan menegaskan bahwa aktivitas perambahan hutan di kawasan konservasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)merupakan pelanggaran hukum berat yang harus segera ditindak tegas.

Menurutnya, hutan TNBBS sebagai situs warisan dunia yang telah diakui UNESCO menghadapi ancaman serius akibat maraknya perambahan liar.

Ribuan hektare lahan hutan yang seharusnya menjadi habitat satwa langka dan paru-paru dunia telah beralih fungsi menjadi perkebunan kopi robusta ilegal.

 “Hutan ini bukan hanya aset nasional, tetapi juga bagian dari keseimbangan ekosistem global. Kerusakan yang terjadi akan berdampak luas, mulai dari hilangnya keanekaragaman hayati, bencana ekologis, hingga perubahan iklim yang semakin parah,” ujar Hengki Irawan, Jumat (21-3-2025).

Hengki juga meminta agar aktivis lingkungan baik dari tingkat nasional maupun internasional segera turun tangan. Ia menegaskan bahwa perlu ada aksi nyata dari berbagai pihak, termasuk organisasi lingkungan dunia, untuk menekan pihak-pihak yang terlibat dalam perusakan hutan ini.

Selain itu, ia juga mendorong pemerintah pusat dan aparat penegak hukum untuk bertindak lebih tegas dalam memberantas praktik perambahan hutan yang semakin merajalela di kawasan TNBBS. Menurutnya, sanksi yang diberikan harus lebih berat agar memberikan efek jera kepada para pelaku.

“Kalau ini dibiarkan, bukan hanya lingkungan yang hancur, tetapi juga ekonomi masyarakat dalam jangka panjang. Kita harus menyadari bahwa hutan memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia,” tegasnya.

Hutan TNBBS selama ini dikenal sebagai salah satu kawasan konservasi terpenting di Indonesia. Selain menjadi rumah bagi spesies langka seperti Harimau Sumatera, Gajah Sumatera dan Badak Sumatera, kawasan ini juga berperan penting dalam menjaga ketersediaan air dan kualitas udara di wilayah sekitarnya.

Masyarakat dan aktivis lingkungan kini berharap ada langkah nyata dari pemerintah dan komunitas internasional untuk menyelamatkan hutan ini sebelum terlambat. Jika tidak, dunia akan kehilangan salah satu paru-paru alam yang sangat berharga.