Kontribusi Produksi Padi Lampung Tengah Bagi Lampung Menempati Urutan ke-1

LAMPUNG TENGAH - Kabupaten
Lampung Tengah memberikan kontribusi produksi padi Provinsi Lampung sebesar
10,5% atau menempati urutan ke-1.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung
Kusnardi mengungkapkan, kontribusi produksi padi Provinsi Lampung Tahun 2022
sebesar 4,91% dari produksi nasional sebesar 54,74 juta ton GKG.
“Capaian produksi sebesar 2.688.180 ton GKG atau meningkat
8,16% dibandingkan produksi padi tahun 2021 sebesar 2.485.455 ton GKG
menempatkan Provinsi Lampung sebagai penghasil padi peringkat ke-2
Sumatera dan 6 secara nasional,†ujar Kusnardi saat menghadiri Panen Raya
Nusantara di Kelompok tani Adem Ayem, Kampung Untoro Kecamatan Trimurjo,
Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (11/3/2023).
Dia mengatakan, komoditas padi merupakan komoditas pangan
strategis yang merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia. Pemerintah harus
dapat menjamin ketersediaan pangan khususnya beras dalam jumlah yang cukup dan
kualitas yang baik serta harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat.
"Puncak panen padi di Provinsi Lampung dimulai dari
bulan Februari, Maret, April sampai bulan Mei luasan diperkirakan mencapai
304.456 hektar dengan rincian : Februari sekitar 26.656 hektar, Maret : 68.414
hektar, April : 111.956 hektar dan Mei seluas 97.431 hektar," ujarnya.
Pemprov Lampung menyambut baik diadakannya Panen Raya
Nusantara ini karena sebagaimana diketahui bahwa saat ini merupakan
puncak-puncaknya panen padi hampir diseluruh areal persawahan.
"Salah satu bentuk perhatian pemerintah, kita akan menyatukan antara produsen penghasil
gabah yaitu petani dengan mitra yang
akan menampung hasil produksi gabah petani, mungkin penggilingan yang
ada di sekitar sini, PERPADI ataupun dari BULOG," ucapnya.
Perkiraan puncak panen padi terjadi pada bulan Maret ini,
bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu pada bulan April - Mei. Untuk mengendalikan harga gabah agar tidak
turun terus menerus akibat produksi gabah yang berlimpah sebaiknya petani ikut
bergabung dalam korporasi sehingga dapat memiliki kekuatan yang lebih untuk
menentukan harga atau memanfaatkan fasilitas yang diberikan melalui KPB.
Tujuan akhir dari pembangunan pertanian adalah peningkatan
kesejahteraan petani, berdasarkan Nilai Tukar Petani pada tahun 2021 mencapai
108,34 sedangkan tahun 2022 mencapai 109,00 artinya ada peningkatan 0,66.
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tersebut
tidaklah mudah karena dihadapkan pada kondisi permasalahan dan tantangan
pembangunan yang tidak ringan.
Diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian (Padi).
Upaya yang dapat dilakukan antara lain : Melakukan
percepatan tanam sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman (dari 2 menjadi
3, bahkan ke-4); Meningkatkan produktivitas dengan penerapan teknologi sesuai
anjuran; dan Melakukan inovasi-inovasi baru untuk peningkatan produksi antara
lain melalui peningkatan indeks pertanaman, penggunaan biosaka, pupuk organik
dan pembenah tanah.
Besarnya perhatian pemerintah terhadap kondisi pembangunan
pertanian di daerah sebagai contoh Kabupaten Lampung Tengah ini, bahwa bantuan
fisik yang telah diberikan pemerintah kepada kelompok tani untuk meningkatkan
pola/ budaya usahatani yang dilakukan petani dengan menggunakan teknologi yang lebih baik yang
pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
Program/kegiatan dan teknologi yang telah dikembangkan ini
harus di pertahankan dan dikembangkan agar Provinsi Lampung dapat
mempertahankan dan tetap menjadi andalan dalam pemenuhan ketersediaan pangan di
tingkat nasional.
Kusnardi juga menyampikan harapan Gubernur Lampung, atas
diselenggarakannya kegiatan Panen Raya Nusantara ini dapat memotivasi seluruh
masyarakat baik aparat/ petugas dan
petani agar lebih terpacu dalam melakukan aktivitas usahatani.
Sementara Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan
Ditjen Peternakan dan Kesehatan, Kementan Hewan Tri Melasari Spt Msi dalam
kesempatan yang sama mengatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan)
mendorong Provinsi Lampung meningkatkan produksi padi nan pada tahun 2022
mencapai 3,3 juta ton menurut sistem informasi standing crop (SIScrop).
Dalam meningkatkan produksi padi, ada sejumlah hal yang
perlu diperhatikan baik oleh pemerintah maupun petani, seperti penerapan sistem
teknologi pertanian dalam menunjang produktivitas.
Kepala Karantina Pertanian Lampung, Donny Musydayan
mengungkapkan, panen itu merupakan program ketahanan pangan nasional. Selain di
Lampung Tengah, progam padi 1 juta hektare sawah itu juga berada di Lampung Timur
dan Mesuji.
Ia menyampaikan, panen raya ini dilakukan serentak di setiap
lokasi program 1 juta hektare padi. Tujuannya untuk menunjukan Indonesia mampu
memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.
"Kecamatan Trimurjo dengan luas lahan yang dipanen
mencapai 216 ha dengan perkiraan hasil produksi padi mencapai 2376 ton,"
ujarnya.