DEBAT PUBLIK, PAROSIL PAPARKAN ENAM MISI MEMBANGUN LAMPUNG BARAT

KPU Lampung barat menggelar debat publik pilkada 2024, di Gedung Lamban Pancasila, rabu, 23 oktober 2024. Sebagai calon tunggal, debat publik hanya diikuti pasangan calon Bupati dan wakil bupati lampung barat, Parosil Mabsus, Mad Hasnurin.

Dengan membawa visi Lampung Barat Hebat dan Setia, Parosil dan Mad Hasnurin menjelaskan definisi HEBAT yakni akronim dari Harmoni, Elok, Berdaya Saing, Agamis, Takwa.

Kemudian SETIA yang berarti Sehat cerdas berbudaya, Tegas dan Inovatif, Adil dan Makmur merata.

Selain itu, terdapat enam misi yang di usung sebagai parameter untuk membangun Lampung Barat lima tahun mendatang apabila pasangan ini terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati.

Enam misi dimaksud yakni, SDM Hebat Berdaya Saing, Ekonomi Inklusif dan Mandiri, Tatakelola Pemerintahan yang Amanah, Lestari dan Berkelanjutan,  Beriman dan Harmonis, serta Infrastruktur Mantap.

Untuk mendukung keberhasilan Visi-Misi ttersebut, Parosil dan Mad Hasnurin juga akan fokus terhadap program - program unggulan dengan tag-line SAT ANANDA SAKTI yaitu Enam Program Sakti Menuju Kebahagiaan.

Diantaranya:

1. SDM Berakhlak, melalui seragram gratis, kerjasama dengan perguruan tinggi serta penanganan stunting.

2. Ekonomi Gotong Royong, melalui penguatan pada sektor pertanian, peningkatan dan penguatan terhadap UMKM dan IKM, meningkatkan peran BUMDES dan peningkatan terhadap Investasi.

3. Pemerintahan SMART, perbaikan terhadap Pelayanan Publik, birokrasi yang Bebas korupsi dan Inovatif.

4. Lampung Barat Sejuk dan Bersih, melalui komitmen terhadap Kabupaten Konservasi serta tanggap dalam penganganan bencana.

5. Beriman dan Bertoleransi, dengan memberikan bantuan untuk marbot, guru ngaji, hafidz Qur’an, umrah gratis, Pelayanan Haji serta Pembangunan dan Bantuan untuk rumah ibadah.

6. Infrastruktur Mantap, pemenuhan terhadap Infrastruktur dasar yang sesuai dengan standar, meningkatkan Konektivitas serta Penataan Kota Liwa sebagai kota Budaya

Parosil menyatakan, program-program unggulan tersebut sesuai dengan tema debat kali ini yaitu Ekonomi, Kesehatan, lingkungan hidup, infrastruktur, pemerintahan, birokrasi dan penegakan hukum.

debat yang bertema "Peningkatan Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat" tersebut dihadiri oleh Kapolres Lampung Barat, Dandim Lampung Barat, Kementerian Agama, Pengadilan Negeri, dan Porkopimda Lampung Barat.

Parosil pun dengan Lugas menJawab Pertanyaan dari lima Panelis yang dihadirkan

Pertanyaan pertama datang dari panelis Puji Raharjo. Dimana Parosil ditanya terkait strategi apa yang akan dilakukan untuk peningkatan pelayanan publik di Lampung Barat.

Menjawab pertanyaan tersebut, Parosil mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan yakni peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia khususnya Birokrasi di pemerintahan daerah.

Pertanyaan ke dua datang dari Panelis Yunada Arpan, tentang strategi dan kebijakan untuk mensinergikan tiga pilar yakni Pertumbuhan ekonomi, Pemerataan pendapatan dan berkurangnya kemiskinan, serta Perluasan kesempatan kerja.

Parosil mengatakan bahwa seluruh sendi kehidupan di lampung barat saat ini sudah bergerak.

 Parosil ingin mengoptimalkan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Para tamatan sekolah menengah harus diberikan kemampuan atau skil agar siap menghadapi persaingan dunia kerja. Selain itu, infrastruktur yang mantap juga akan menjadi strategi lima tahun kedepan.

Masih seputar pelayanan publik, Panelis Yusdianto menanyakan visi misi apa yang akan yang akan dilakukan Parosil dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, yang nantinya akan dinilai oleh Ombudsman.

Tentang hal ini Parosil menyampaikan, langkah kongkrit terkait peningkatan kualitas pelayanan masyarakat yakni, setiap kantor harus memberikan ruang dan tempat bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan.

Kemudian pertanyaan yang diajukan oleh Panelis Samsuar mengenai isu stunting, dimana panelis meminta penjelasan tentang program kesehatan apa yang akan dilaksanakan untuk menyambut indonesia emas 2045.

Terkait itu, Parosil menyampaikan, pemerintah daerah harus punya program yang jitu untuk penanganan stunting, namun tidak bisa dikerjakan oleh satu pihak saja.

Pertanyaan terakhir datang dari Panelis M Iwan Satriawan SH MH, tentang pembangunan Hukum, dimana Panelis menyinggung banyak pemerintah daerah mengabaikan pembangunan hukum yang berdampak pada rumusan Perda yang tidak terencana dengan jelas.

Hal itupun ditanggapi Parosil dengan baik, menurutnya jika bicara Perda tentu harus sesuai dengan kebutuhan.