Tanggul Irigasi Jebol, 150 Hektar Sawah Terancam Tidak Bisa Digarap

Tanggul Irigasi Jebol, 150 Hektar Sawah Terancam Tidak Bisa Digarap
Tanggul Irigasi Yang Jebol Saat Dicek Oleh Warga Penggawa Lima Tengah Pesisir Barat (Foto:Istimewa)

PESISIR BARAT-Lahan sawah irigasi di Pekon Menyancang, Penggawalima Tengah, dan Laay Kecamatan Karya penggawa Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) dengan total luasan mencapai 150 Hektare tidak bisa digarap yang disebabkan jebolnya tanggul irigasi Sungai Waylaay Kiri sejak satu bulan terakhir.

Demikian dikatakan salah seorang petani Pekon Penggawalima Tengah, Ediansyah, Senin (27/5/2024). Menurutnya saat ini  masyarakat di tiga pekon dimaksud tidak dapat menggarap lahan persawahannya, lantaran tanggul irigasi Sungai Waylaay Kiri yang selama ini menjadi sumber untuk memenuhi kebutuhan air hingga ratusan hektare itu jebol. "Saat ini sawah masyarakat di tiga pekon tidak bisa digarap lagi. Tentu ini menjadi sebuah kerugian besar bagi kami," ujar Ediansyah.

Karenanya, Ia berharap agar Pemkab Pesibar melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkaitnya dapat segera melakukan tindakan penanganan terhadap keluhan masyarakat tersebut. "Kami sangat berharap permasalahan yang cukup membuat kesulitan masyarakat di tiga pekon ini bisa segera ditangani," pungkasnya.

Ungkapan senada juga disampaikan Anggota Legislatif (Aleg) dapil setempat, Hendrik Gunawan. Ia mengatakan bahwa tanggul irigasi Sungai Waylaay Kiri memiliki peranan yang cukup vital terhadap sektor pertanian masyarakat di tiga pekon tersebut. "Jebolnya baru satu bulan ini, tapi dampaknya bisa dipastikan sawah seluas 150 Hektare tidak bisa digarap sebagaimana biasanya," tutur Hendrik.

"Sementara itu lahan persawahan tersebut merupakan salah satu sektor yang paling diandalkan masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup," imbuhnya.

Parahnya lagi, lanjutnya, ketika curah hujan tinggi hingga mengakibatkan Sungai Waylaay banjir, luapan sungai menggenangi hingga ke permukiman dan mengancam keselamatan warga di Pekon Laay. "Karenanya diharapkan agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) segera melakukan upaya penanganan terhadap jebolnya tanggul tersebut," harap Hendrik. 

Sementara itu Plt. Kepala DPUPR, Tanwir, saat dimintai tanggapannya mengatakan bahwa, pihaknya akan segera menerjunkan tim untuk melalukan pemeriksaan terhadap kerusakan dimaksud. "Tim akan segera turun ke lapangan. Setelah itu akan kita sesuaikan apakah dapat dilakukan penanganan khusus atau tindakan lainnya," ujar Tanwir.

Dijelaskannya, kerusakan serupa yang disebabkan oleh tingginya curah hujan juga terjadi di beberapa wilayah lainnya di Pesibar. "Umumnya kerusakan tersebut disebabkan curah hujan tinggi, sehingga membuat sungai meluap dan menimbulkan kerusakan terhadap infrastruktur pendukung pertanian," tukasnya