Ribuan Masyarakat Lampung Panjatkan Doa Bersama di Masjid Raya Al-Bakrie
BANDARLAMPUNG-Ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Lampung memanjatkan doa bersama untuk keberkahan, keselamatan dan harapan baru bagi Provinsi Lampung dan bangsa Indonesia.
Istighosah Kubro dan Muhasabah Masyarakat Lampung 2025 tersebut diadakan Pemerintah Provinsi Lampung di Masjid Raya Al-Bakrie, Bandarlampung, Sabtu (27-12-2025).
Tak hanya itu masyarakat Lampung juga mendoakan warga terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengajak masyarakat menjadikan akhir tahun sebagai momentum refleksi bersama. Ia menyebut perjalanan pembangunan Lampung sepanjang 2025 diwarnai berbagai capaian sekaligus tantangan yang harus disikapi dengan sikap rendah hati dan keterbukaan untuk terus belajar.
"Sepanjang satu tahun terakhir, ada hal-hal yang patut kita syukuri, namun juga ada kekurangan yang harus kita benahi bersama. Semua itu bagian dari proses yang menuntut keteguhan, kejujuran, dan komitmen untuk melangkah ke arah yang benar," ujar Mirza.
Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari pertumbuhan ekonomi atau kemajuan infrastruktur. Menurut dia, pembangunan yang berkelanjutan harus berpijak pada nilai moral, kebersamaan, dan akhlak yang kuat.
"Tanpa fondasi moral, kemajuan tidak akan bertahan lama. Istighosah ini kita jadikan ruang perenungan agar setiap langkah pembangunan selalu dilandasi niat yang lurus dan tanggung jawab moral," ucapnya.
Mirza juga mengingatkan pentingnya doa dan ikhtiar bersama di tengah ancaman bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Lampung, menurutnya, tidak boleh lengah dan harus memperkuat kesiapsiagaan dengan tetap mengedepankan nilai gotong royong.
"Melalui doa dan munajat, kita memohon agar Lampung senantiasa dilindungi, dijauhkan dari musibah, serta diberi ketentraman dan keselamatan bagi seluruh masyarakatnya," ujarnya.
Menghadapi tahun-tahun mendatang, Mirza menilai tantangan pembangunan akan semakin kompleks seiring cepatnya perubahan zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Karena itu, persatuan dan kolaborasi lintas elemen menjadi kunci utama.
"Kita telah menyusun rencana dan mengoptimalkan sumber daya, namun ke depan dibutuhkan gotong royong yang lebih kokoh. Tidak ada pembangunan yang berhasil tanpa kebersamaan," ujarnya.
Mirza mengapresiasi para ulama, tokoh masyarakat, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat yang selama ini menjaga harmoni sosial di Lampung. Ia berharap doa bersama ini membawa keberkahan dan harapan baru bagi masa depan daerah.
"Semoga Lampung menjadi negeri yang aman, rukun, dan sejahtera. Semoga Allah menolong Provinsi Lampung dalam seluruh urusan dan ikhtiar pembangunannya," ucapnya penuh harap.
Ceramah agama atau mauidhoh hasanah diisi oleh Al-Habib Husein bin Ja’far Al-Hadar, kemudian ditutup dengan dzikir dan doa bersama.
REDAKSI








