Pelajar Harus Paham Pengelolaan Keuangan Negara

BANDARLAMPUNG-Generasi muda khususnya pelajar harus memahami tentang pengelolaan keuangan negara. Pemahaman literasi keuangan dinilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sangatlah penting.
Untuk itu, Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Barat (Sumbagbar) menggelar program Kemenkeu Mengajar di SMPN 4 Bandarlampung, Senin (7-10-2024).
"Kami ingin para pelajar memahami dari mana sumber keuangan negara, bagaimana keuangan tersebut dikelola, dan ke mana saja anggaran negara didistribusikan," ujar Kepala Kanwil Bea Cukai Sumbagsar Estty Purwadiani Hidayatie.
Estty memaparkan, Pada 2023, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 65,43 persen, sementara tingkat inklusi keuangan mencapai 75,02 persen.
Data ini dihasilkan dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Estty menyebut program ini bertujuan untuk memperkenalkan fungsi serta tugas Kementerian Keuangan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada para siswa.
"Fungsi Kemenkeu ada tiga. Pertama alokasi anggaran, kedua distribusi anggaran, dan ketiga stabilisasi keuangan," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa materi yang disampaikan dalam program ini meliputi tugas pokok dan fungsi Kementerian Keuangan secara umum, termasuk pengelolaan APBN.
Menurut Estty, pemahaman ini penting agar generasi muda bisa bertanggung jawab dan memahami proses penerimaan hingga distribusi anggaran negara.
Estty menambahkan, pihaknya juga mengajarkan fungsi alokasi dan distribusi anggaran negara kepada siswa.
Dengan harapan peserta didik menyadari bahwa fasilitas yang mereka dapatkan di sekolah, seperti gedung dan sarana belajar, berasal dari anggaran negara.
"Dengan begitu, mereka bisa memahami pentingnya pajak. Mereka beli ini ada pajaknya misala seperti itu, dan juga alasan negara terkadang harus melakukan pinjaman untuk membiayai program pemerintah," jelasnya.
Estty berharap program literasi keuangan ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran kepada para pelajar tentang pentingnya pengelolaan keuangan negara yang baik dan bertanggung jawab, serta peran vital APBN dalam pembangunan nasional.
"Harapannya mereka paham bagaimana sekolah dibangun dan fasilitas yg didapatkan berasal dari mana. jadi mereka paham mengapa negara kita banyak sekali pajaknya atau peminjaman yang mana itu bisa membiayai program pemerintah," pungkasnya.