Itera Ajak Generasi Muda Mengenal Dunia Kemaritiman

BANDARLAMPUNG - Tim
dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kelautan, Jurusan Teknologi
Infrastruktur dan Kewilayahan (JTIK), Institut Teknologi Sumatera (Itera)
melakukan sosialisasi kemaritiman kepada masyarakat usia produktif di Kalianda,
Lampung Selatan, beberapa waktu lalu.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut diketuai oleh
M. Fathurridho dengan melibatkan
beberapa dosen lain, Nafisa Nandalianadhira, Elsa Rizkia Kencana, M. Hafidz
Ibnu Khaldun, Asfarur Ridlwan, dan Satriyo Panalaran.
Kegiatan dilaksanakan di SMAN 1 dan SMAN 2 Kalianda, Lampung
Selatan tersebut melibatkan tim mahasiswa, yaitu Natanael Paulus Putra Resipa
Sitanggang, Venty Aprianingsih, Iin Debora Hutajulu, Dwiyan Muhammad Ashif,
Ridho Fadhila, Pinkha Sefanya, Febria Utami, Salsabila Syahirah Haniyah, Rebda
Ari Saputra, Diwage Sebastian Bastanta Ketaren dan Tiara Amanda.
Fathurridho menyampaikan,
kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang
potensi dan tantangan di sektor kemaritiman.
“Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong
partisipasi aktif masyarakat usia produktif dalam kegiatan maritim, baik sebagai
pelaku bisnis, pekerja, maupun
pihak yang terlibat dalam kegiatan sosial kemaritiman,†ujarnya melalui
keterangan tertulis yang diterima monologis.id,
Rabu (2/8/2023).
Dalam sosialisasi, dijelaskan bahwa Indonesia sebagai negara
maritim memiliki ancaman seperti ancaman terhadap remaja, pekerja, negara,
lingkungan, kesehatan dan juga terhadap teknologi. Namun juga memiliki potensi
yang jika dikelola dengan baik, dapat membuat Indonesia menjadi negara maritim
unggul. Potensi yang dimaksud adalah mulai dari bonus demografi, hingga sektor
maritim yang dinilai memiliki banyak potensi.
Dalam kesempatan tersebut, para siswa juga diberikan
informasi mengenai peluang untuk mempelajari pengembangan infrastruktur maritim
melalui Program Studi Teknik Kelautan yang terdapat di beberapa perguruan
tinggi, salah satunya di Itera.
Fathurridho, juga menyampaikan, dalam buku Kebijakan
Kelautan Indonesia yang dikeluarkan oleh pemerintah, salah satu pilar kebijakan
poros maritim merupakan pengembangan infrastruktur maritim yang dalam hal ini
dapat dipelajari dalam Program Studi Teknik Kelautan.
Dalam kesempatan tersebut, para siswa juga diberikan
informasi mengenai peluang untuk mempelajari pengembangan infrastruktur maritim
melalui Program Studi Teknik Kelautan yang terdapat di beberapa perguruan
tinggi, salah satunya di Itera.
Disampaikan juga bahwa mempelajari bidang maritim tidak
hanya terbatas pada rumpun ilmu teknik, tetapi juga ada di rumpun ilmu sains,
seperti oseanografi/ilmu kelautan, teknologi dan manajemen perikanan, sains
lingkungan kelautan, dan lainnya.
Selain memberikan materi tentang kemaritiman, para pemateri
juga memberikan tips tentang konsep belajar yang efektif, seperti Student
Centered Learning (SCL) yang merupakan konsep belajar dengan mengetahui
terlebih dahulu alasan belajar, detail pelajaran, dan cara belajar yang
bagaimana yang harus digunakan saat mempelajari sesuatu.
Konsep belajar ini merupakan pendekatan pendidikan dengan
peserta didik ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran. Selain itu
diberikan juga cara belajar lainnya yaitu Deliberate Practice yang memiliki
kunci dengan melakukan praktik pembelajaran, menerima masukan, dan juga
melakukan perbaikan secara terus-menerus. Dengan menggabungkan dua konsep
belajar tersebut, bukan tidak mungkin setiap siswa dan siswi ataupun masyarakat
pada umumnya dapat memperoleh prestasi dan mencapai tujuannya masing-masing.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didukung melalui
program hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Itera yang
diadakan para dosen dan mahasiswa merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
tridarma dosen dan mahasiswa
Itera yang berupaya untuk
mengedukasi dan melatih
masyarakat.