Distan Pandeglang Lagi Giat Menata Uptabe

PANDEGLANG — Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pandeglang, Banten, saat ini tengah melakukan penataan Usaha Pertanian Talas Beneng (Uptabe) dari hulu sampai hilir untuk mendukung program gerakan tiga kali ekspor (Gratieks) yang merupakan program prioritas nasional Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Budi S. Januardi, mengatakan hal tersebut pada acara pertemuan dengan stakeholder yang membahas tentang Strategi Pengembangan Agribisnis Talas Beneng sebagai komoditas unggul lokal mendukung peningkatan ekspor di Kabupaten Pandeglang yang diadakan di Saung Saba Juhut, Jumat.
Pertemuan tersebut selain untuk mendukung ketercapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Pandeglang dan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang serta program gratieks, juga merupakan rangkaian dari implementasi kepemimpinan proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) TK II yang tengah diikuti oleh Kadistan.
Pada acara tersebut hadir dari berbagai unsur stakeholder yaitu Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Pusat, swasta dan masyarakat (petani setempat red).
Dalam paparannya, Budi menjelaskan bahwa Talas Beneng (Beuneur jeung Koneng atau dalam bahasa Indonesia Besar dan Kuning) merupakan ikon Kabupaten Pandeglang yang telah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian sebagai komoditas unggul lokal Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan menjadi komoditas ekspor untuk 5 tahun ke depan.
“Talas beneng memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang semua bagiannya bernilai ekonomi, bisa tumbuh di lahan apapun termasuk di bawah tegakan pohon, tidak mengenal musim dan tidak mengenal masa kadaluarsa panen, layak sebagai pangan alternatif pengganti nasi, daunnya dapat diolah seperti tembakau yang zero nikotin,” paparnya
Menurut Budi, permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri sangat tinggi, namun hingga saat ini diakui permintaan tersebut belum bisa terpenuhi semua karena masih terbatasnya jumlah pasokan bahan baku.
Selanjutnya dia juga menjelaskan tentang beberapa strategi yang akan dilakukan dalam penataan agribisnis Talas Beneng untuk mengatasi gap antara penawaran dan permintaan yakni melalui penguatan kelembagaan dengan dibentuknya Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang, penguatan usaha berbasis Korporasi petani dengan akan dibentuknya koperasi, Kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk MoU dengan buyer dan eksportir serta pendampingan para pelaku utama dan pelaku usaha oleh para PPL dan BPTP Provinsi Banten dalam penerapan teknologi pertanian.
“Dari sisi hulu (on farm) akan diperkuat masalah perbibitan agar bibit talas beneng dapat disertifikat pelabelan bibitnya, kemudian perluasan penanaman sehingga tersebar di 35 kecamatan, pada sisi hilirnya (off farm) melalui diversifikasi produk hasil olahan yang akan dipasarkan melalui market-place,” ujarnya.
Dukungan ekspor juga disampaikan oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Arum Kusnila Dewi yang menyatakan bahwa untuk Gratieks pihaknya akan memilih beberapa desa sebagai lokasi Desa Gratieks dan ekspor dapat dilakukan secara berkelanjutan. Sementara dukungan untuk pemasaran produk dan pembiayaan disampaikan oleh Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen PSP Kementerian Pertanian.
Di akhir acara dilakukan penandatanganan dukungan stakeholder, berita acara segmentasi usaha talas beneng dan berita acara pembentukan Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang. Juga dibagikan beberapa bibit talas beneng kepada para peserta yang hadir, sebagai sebuah gerakan untuk mencintai dan memperluas pertanaman talas beneng.