Tanaman Obat Keluarga Jadi Ajang Lomba Oleh Mahasiswa Unila

Tanaman Obat Keluarga Jadi Ajang Lomba Oleh Mahasiswa Unila
Para Mahasiswa KKN Unila di Lampung Timur Bersama Warga Desa Setempat Saat lakukan Lomba Tanaman Obat Keluarga (Foto:Istimewa)

LAMPUNG TIMUR - Sejumlah mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang sedang melaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tulus Rejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, menggelar serangkaian kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Sesuai tema KKN tahun ini “Mulang Tiyuh” maka para mahasiswa harus kembali ke desa dan berbaur dengan masyarakat serta menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama di kampus.

Salah satunya adalah mengadakan Lomba Apotek Hidup Tanaman Obat Keluarga (Toga) se-Desa Tulus Rejo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur.

Penilaian Lomba Toga dilaksanakan Kamis hingga Jumat, 10 hingga 11 Februari 2021, dan diikuti 20 RT yang ada di Desa Tulus Rejo.

Tim penilai terdiri dari Ketua Tim Penggerak PKK Tulus Rejo Puji Lestari, Kepala Desa Tulus Rejo Hartono, S.P., bidan Desa Tulus Rejo, serta perwakilan mahasiswa KKN Unila periode I. Hari pertama, tim menilai Dusun I dan II yang terbagi atas 11 RT, dilanjutkan hari kedua Dusun III, IV, dan V, yang terdiri dari 9 RT.

Menurut Ketua Kegiatan Rio Ramanda, lomba Toga bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, gotong-royong, dan kerukunan warga.

Selain itu kegiatan digelar untuk melestarikan dan membudidayakan tanaman-tanaman obat yang sudah mulai langka. Kriteria penilaian lomba di antaranya kelengkapan jenis tanaman, kerapian, keindahan, kreativitas, dan kesuburan.

Feberuari 13,

 Mahasiswa KKN Unila berikan Bimbel Bagi Warga di Sinar Ogan Rajabasa Lama

Pandemi yang melanda Indonesia lebih dari dua tahun banyak berdampak pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Pandemi membuat sebagian besar pelajar melakukan pembelajaran secara daring.

Banyak siswa terpaksa mengalami ketertinggalan materi pelajaran dan sistem tersebut dirasa kurang efektif dibanding pembelajaran tatap muka. Belum maksimalnya penggunaan teknologi juga menjadi kendala pada efektivitas belajar mengajar.

Kegiatan home visit yang dilegalkan kementerian pendidikan juga belum mampu menjawab keefektifan proses belajar siswa karena terbatasnya jam yang diberlakukan. Alhasil banyak anak tidak menerima pelajaran dengan baik. Sebagian guru juga mengeluhkan penurunan tingkat kecerdasan para siswa.

Latar belakang itu yang menginisiasi mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) Unila di Dusun Sinar Ogan, Desa Rajabasa Lama II, untuk memberikan bimbingan belajar (bimbel) tambahan bagi siswa-siswi sekolah daerah setempat.

Difasilitasi para warga dan aparat desa, mahasiswa KKN Unila memberi materi pelajaran tambahan setiap dua pekan sekali meski hanya di ruang kelas dan perlengkapan yang seadanya.

“Papan tulis yang ada sudah tidak layak karena jebol. Jika sedang mengajar saat turun hujan maka suasana kelas menjadi gelap karena pintu harus ditutup supaya air tidak masuk,” ujar salah satu mahasiswa KKN Unila Isro Muhammad, Minggu, 13 Februari 2022.

Kendati demikian mahasiswa dan aparat desa, terutama Jumadi selaku Kepala Desa Rajabasa Lama II, tetap semangat memberikan yang terbaik bagi para siswa desa setempat.