Petani Butuh Teknologi Kelembaban Air
ACEH BESAR – Petani harus menjaga kelestarian lingkungan dan kelembaban tanah agar dapat menjaga dan mensuplai air disaat tanaman membutuhkannya.
"Akibat perubahan iklim ekstrim, suplai air berkurang. Jika pun ada jumlahnya terbatas. Padahal, kebanyakan petani di kebun hanya mengandalkan dari curah hujan saja,"ungkap praktisi pertanian dan manajer P4S Lamteuba, Aceh Besar, Muslahuddin Daud, melalui keterangan tertulis, Senin (30/08).
Untuk itu sambungnya, mesti dirancang teknologi yang dapat menjaga kelembaban air dalam mengantisipasi musim kemarau.
"Perlu solusi yang murah dan tepat serta efisien," bebernya.
Teknologi kelembaban ini diperlukan untuk menjaga sehingga dapat mensuplai air saat dibutuhkan tanaman pada masa kritis (saat awal setelah tanam).
Namun diperlukan teknik sederhana, setiap lubang tanaman yang sudah digali minimal dibiarkan selama dua minggu sebelum tanam. Sambil menunggu tumbuh rerumputan dalam lubang tanaman. "Tidak boleh setelah menggali lubang langsung tanam bibit," celutuknya.
Kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 2 kg ditambah NPK atau pupuk dasar sebanyak satu genggam. Selanjutnya bibit buah-buahan yang akan ditanam diperlakukan dengan baik agar saat penanaman tidak merusak akar. Untuk tanaman yang rentan sebaiknya tidak menanam terlalu dangkal, dalam lubang tanaman sebaiknya sekitar 80 cm.
Umumnya bibit yang ditanam dengan kedalaman 1 meter akan tumbuh lebih baik. Ukuran bibit juga sangat menentukan dan perlu diadaptasikan 1 - 2 minggu. Hal ini penting agar tanaman tidak mengalami stres fisiologis. Sewaktu dilakukan penimbunan perlu ditambah humus di sekitar lubang bekas tanah penggalian. Sehingga terpenuhi unsur hara bagi tanaman. Namun sebaiknya dilakukan pemberian pupuk cor.
Untuk menjaga ekosistem tanah tetap terpelihara, Muslahuddin mengungkapkan bisa dengan cara mengumpulkan rerumputan, ilalang dan kayu kayuan dan semak belukar yang sudah kering di sekitar lokasi.
"Prinsip dasar setiap tanaman bisa memproduksi unsur pupuk berbeda. Misalnya tanaman Kaliandra, dapat mensuplai unsur N. Sedangkan ilalang dan rerumputan menghasilkan unsur K yang lebih. Akibat pembusukan kelapa yang sudah tak terpakai, gedebok pisang bisa mensuplai unsur P. Inilah yang disebut melakukan intentionaly desain," jelasnya.
Prinsip Agroforestry
Walaupun berlatar belakang sarjana Agama, Muslahuddin telah mempelajari dan mengamati selama puluhan tahun lamanya. Semua berawal dari pertanyaan, mengapa kayu dan tanaman di hutan dapat tumbuh dengan baik?
"Semua itu sudah saya praktekan dan berhasil. Tergantung dengan bahan humus yang tersedia. Kita harus memiliki strategi bagaimana cara penempatan biomas seresah kayu dan kesesuaian proses penguraian (daun, ranting hingga kayu kayuan). Kalau gedobok pisang sambungnya, harus dibelah terlebih dahulu, karena bisa dijadikan wadah menyimpan air," tambahnya.
Cara ini juga bisa untuk mengatur waktu tanaman bertahan pada masa awal pertumbuhan ketika tidak ada air yaitu melalui luasan dan kedalaman lubang yang digali. "Untuk lahan yang agak gersang sebaiknya penumpukan seresah lebih luas dan tebal," ujarnya.
Langkah selanjutnya jika ingin perlu ditambahkan mulsa plastik di atasnya, sehingga mengurangi penguapan (evavorasi) yang berlebih. Dengan begitu kalau ada embun di mulsa bisa menjaga kelembaban permukaan tanaman. Ini sangat baik karena lebih efektif dan efisien. "Saya yakin jika ini dilakukan dengan benar, tanaman dapat bertahan selama 3 bulan. Sambil menunggu musim hujan," paparnya.
Muslahuddin menuturkan, jika sudah tersedia air dan akar serabut menguat, kita bisa membuat perlakuan yang dapat menumbuhkan jamur Mikoriza yakni jamur yang khusus dan berfungsi untuk perbaikan akar serabut. Karena kekuatan jamur tersebut dapat berfungsi mengambil makanan dari tanah berbatu.
"Jika semua berbuat maka tak pelak, sebab tanaman itu sangat bergantung dengan end productnya. Kedepan di lokasi P4S Lamteuba juga akan dirancang teknologi obsition sehingga tanaman bisa berbuah sepanjang musim," ujarnya.
Mengenai tanaman Kakao, lanjut dia, perlu penanganan khusus karena kandungan buah Kakao kaya kandungan nutrisinya. Sehingga faktor yang paling penting yaitu dengan menjaga keseimbangan tanah top soil, mikroorganisme dan menjaga nutrisi hara di dalam tanah. Bahkan kita juga bisa mendesain dan menentukan agar rasa buah menjadi manis, melalui kompleksitas unsur hara makro dan mikro yang harus dipenuhi.
"Kelemahan kita yang terjadi selama ini karena tidak pernah membuat desain bahwa setiap jenis tanaman yang ditanam adalah bisnis. Bisnis bermakna keinginan untuk menginvestasi sehingga menghasilkan sesuatu untuk menjadi lebih bernilai," pungkasnya.
Kegiatan Bina Lingkungan ini mendapat dukungan dari CSR Pertamina. Dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan penyaluran bibit durian (musang King, canai, bintan dan OJ). Selain itu diberikan juga bibit Alpukat (mentega, jumbo, miki dan oligator).
Kegiatan bertujuan untuk melatih serta berbagi pengalaman mulai penanaman, perawatan dan pemupukan sehingga bibit yang ditanam tidak hanya tumbuh tapi juga menghasilkan buah. Acara dilaksanakan dalam beberapa gelombang, diikuti 70 peserta dari kabupaten Bireuen, Aceh Utara, Pidie, Aceh Besar dan kabupaten Simeulu.