Jadi Pembicara Workshop HIPMI, Dosen IIB Darmajaya Tawarkan Kemandirian UMKM

TULANGBAWANG – Dua
dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Prof Dr Anuar Sanusi dan
Yulmaini, menjadi pembicara Workshop HIPMI UMKM Expo 2022 di Aula Islamic
Center Tulang Bawang, Rabu (21/12/2022).
Workshop dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Tulangbawang
Anthoni.
Mengusung tema “Bergerak bersama HIPMI UMKM Bangkit
Tulangbawang Jaya†worksop tersebut diikuti ratusan peserta terdiri dari pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mahasiswa, pelajar SMA dan SMK di
Tulangbawang.
Dalam sambutannya, Anthoni mengatakan workshop ini sangat
penting untuk meningkatkan wawasan masyarakat di Tulangbawang.
“Melalui kegiatan ini mari kita bangun jiwa berwirausaha dan
workshop ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat
khususnya di Kabupaten Tulangbawang,†ungkapnya.
Menurut dia, perkembangan perekonomian Tulangbawang juga
bergantung pada pelaku UMKM. Seperti pandemi COVID-19, ekonomi masyarakat dapat
bertahan dan sangat terbantu berkat UMKM.
Dalam paparannya, Prof Anuar mengatakan bahwa Lampung memiliki 168.938 UMKM yang tersebar di 15
kabupaten/ kota. “Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian
Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha,†ucapnya.
Menurut dia, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9%
dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
“Saat ini pemerintah juga gencar-gencarnya untuk memajukan
UMKM di Indonesia dengan memberikan stimulan baik pendanaan maupun
pendampingan,†ujarnya.
Karena, lanjut dia, UMKM sebagai sarana dalam mengentaskan
masyarakat dalam jurang kemiskinan. Juga sarana untuk meratakan tingkat
perekonomian rakyat kecil dan memberikan devisa bagi negara.
“Namun, terdapat berbagai kendala hingga masalah untuk
memajukan UMKM diantaranya modal, sumber daya manusia (SDM), hukum, dan
akuntabilitas,†bebernya.
Adapun permasalahan UMKM saat ini, kata Prof Anuar,
perubahan pola konsumsi masyarakat yang sebelumnya offline beralih ke online.
“Distribusi produk menjadi terhambat dan bahan produksi yang sulit diperoleh,†tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yulmaini menambahkan hasil
penelitian bersama Dr Sri Lestari dan Aswin tahun 2022 lalu. Penelitian
berjudul “Implementasi Ranking Based pada SiMoniK (Sistem Informasi Monitoring
Kinerja UMKM) untuk Rekomendasi Strategi Peningkatan Kemandirian UMKM di Bawah
Binaan Dinas Koperasi dan UKM Pesawaran†belum termonitornya perkembangan UMKM
setiap saat oleh Dinas.
Kemudian, pengurusan perizinan, desain produk, label masih
dilakukan oleh masing-masing UMKM dan belum terorganisir. “Sebagian besar UMKM
masih memasarkan produknya secara konvensional dan belum tersedia marketplace
khusus produk UMKM,†ungkapnya.
Dari hal tersebut, lanjut dia, dibuatnya SiMoniK yang
menjadi strategi peningkatan kemandirian UMKM. Terdiri dari modul aplikasi
pemetaan UMKM, modul aplikasi service center, modul aplikasi marketplace, dan
aplikasi monitoring kinerja UMKM dan rekomendasi. “Ini sudah kita terapkan di
Kabupaten Pesawaran, khususnya di Dinas Koperasi dan UMKM,†tutupnya.