Herman HN Sulap Bandarlampung Jadi Kota Metropolitan

Herman HN Sulap Bandarlampung Jadi Kota Metropolitan
Istimewa

BANDARLAMPUNG – Tangan dingin Herman HN berhasil menyulap Bandarlampung menjadi Kota Metropolitan. Wajah Ibukota Provinsi Lampung itu kini berubah drastis di banding 1 dekade yang lalu.

Gebrakan yang dilakukan Herman HN sejak menjadi Walikota Bandarlampung pada 2010 hingga sekarang begtu nyata. Bandarlampung menjelma menjadi kota dengan deretan fasilitas baru dan sejuta aktivitas.

Mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta segudang prestasi lain telah ditorehkan membuat Kota Bandarlampung meningkat pesat.

Di tangan Herman HN, Bandarlampung bersolek dan terlihat indah. Mempercantik tampilan fisik dengan peningkatan jaringan penerangan jalan. Tak hanya itu. Pembangunan juga menjawab persoalan yang biasanya menghinggapi perkotaan yaitu kemacetan. Infrastruktur kebutuhan transportasi dibangun. Bersamaan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

Setidaknya sudah 10 jembatan layang atau flyover dan 1 underpass dibangun untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas yang semakin lama makin padat seiring perkembangan pembangunan Bandarlampung yang semakin pesat.

Terobosan lainnya berupa pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kota Bandarlampung. Hasil kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Targetnya mengaliri 6.000 pelanggan di Kota Bandarlampung.

Dari bidang pelayanan publik atau yang dikenal Mal Pelayanan Satu Atap) juga ditata. Pelayanan satu atap tujuannya untuk mengoptimalkan pelayanan kepada seluruh masyarakat. Contohnya pada Januari 2019, Mal Pelayanan Satu Atap di Jalan Dr. Susilo No. 2 Teluk Betung Utara resmi ditempati sejumlah Dinas dan Badan pada jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung.

Gedung 12 lantai yang lebih dikenal dengan sebutan 'Gedung Pelayanan Satu Atap', merupakan gedung pemerintahan kebanggaan masyarakat Kota Bandarlampung. Di sana siap melayani masyarakat dan pengusaha untuk mengurus kurang lebih sekitar 25 perizinan.

Mal Pelayanan Satu Atap melayani berbagai macam perizinan, di antaranya pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Pelayanan Lingkungan Hidup, Pelayanan Keuangan, Pelayanan Perizinan, Pelayanan dari Dinas Pendapatan Daerah dan Bank Lampung.

Terobosan juga dilakukan di bidang pendidikan. Wali Kota Herman membidani program Bina Lingkungan (Biling). Program yang lahir dari gagasan agar semua siswa tidak mampu di Bandarlampung mendapat hak di bidang pendidikan. Semua anak harus sekolah. Tidak ada lagi cerita siswa putus sekolah karena terhalang biaya. Semua siswa SD-SMP dibiayai pemerintah. Termasuk SMA/SMK sebelum dikelola provinsi. Kebutuhan pendidikan siswa juga disediakan. Mulai dari seragam, sepatu, tas hingga buku. Bagi mereka yang berprestasi, mendapat beasiswa meneruskan jenjang perguruan tinggi.

Program bina lingkungan membuahkan hasil manis. Salah seorang mahasiswi, Tya Andika Rizalian menorehkan prestasi terbaik di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Mahasiswi Fakultas Hukum Ekonomi Syariah meraih IPK 3,94. Dia menjadi contoh bagi para lulusan S1 yang dilakukan melalui program billing. Prestasi Tya sampai ke telinga Herman HN. Sang Wali Kota langsung memberikan jalan kepada Tya. Agar meneruskan pendidikan jenjang S2 di UIN Raden Intan. Bagi Herman HN, akses pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar hingga pendidikan kemasyarakatan mutlak dipenuhi. Fokusnya pada peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran. Orientasinya pada pembentukan karakter dan penguatan peran siswa, guru, orangtua dan aparatur instansi pendidikan.

Di bidang kesehatan, Herman mengusung misi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Program prioritasnya berupa Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Bandarlampung atau dikenal P2KM. Program yang membuka ruang bagi masyarakat untuk mengakses fasilitas pelayanan kesehatan secara gratis. Jaminan kesehatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandarlampung. Setidaknya ada 13 rumah sakit.

Ada pula Program Gema Tapis Berseri. Fokusnya meningkatkan peran dan fungsi 700 Posyandu dan 126 Poskeskel sebagai upaya mewujudkan kesehatan melalui upaya pencegahan atau preventif. Mendeteksi dini permasalahan kesehatan.

Selain itu ada program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Pemerintah memberikan bantuan akses kesehatan kepada ibu-ibu yang melahirkan.

Wali Kota Herman HN punya cara sendiri agar pelayanan kesehatan bisa cepat menjangkau masyarakat dengan menyediakan puluhan armada ambulans di Bundaran Tugu Adipura Bandarlampung.

Sesuai instruksi Wali Kota, warga bisa memanfaatkan pelayanan ambulans secara cuma-cuma alias gratis. Bahkan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan ambulans ditanggung sendiri oleh Wali Kota dari kantong pribadinya. Masyarakat juga bisa menggunakan ambulans ke luar kota Bandarlampung. Namun atas seizin Wali Kota.

Wali Kota juga memberikan dukungan penuh untuk kegiatan sosial keagamaan di Bandarlampung. Mulai dari pemberian tunjangan kepada RT/kepala Lingkungan sebesar Rp1,5 juta per bulan, Babinsa dan Babinkamtibmas sebesar Rp2 juta per bulan, insentif guru ngaji, insentif marbot.

Ada juga pemberian bantuan pelaksanaan 4 hari besar Islam yaitu Isra Miraj, Maulid Nabi, 1 Muharram, 17 Ramadhan sebesar Rp 1,5 juta. Serta pembangunan rumah ibadah berornamen Lampung.

Tak lengkap membahas pembangunan di Bandarlampung tanpa menyinggung Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebelum Herman HN memimpin, PAD Bandarlampung tercatat mencapai Rp85 miliar setahun. Di tangan Herman HN, terjadi lonjakan tinggi. PAD Bandarlampung kini menyentuh Rp1,2 triliun per tahunnya. Rahasianya terletak pada strategi keuangan yang dipelajari Herman sejak menjabat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Biro Keuangan Provinsi Lampung.

Sektor yang menjadi pendukung PAD Bandarlampung adalah Pariwisata. Kota ini cukup tersohor memiliki potensi wisata alam beragam. Mulai dari pegunungan hingga pantai. Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung terus berupaya mengembangkan potensi wisata secara optimal. Tak berhenti menciptakan objek wisata baru di kota berjuluk Tapis Berseri.

Peningkatan sektor pariwisata juga berimbas pada menjamurnya puluhan hotel dan restoran serta rumah makan yang tentunya menambah PAD yang ada.

Langkah strategis disusun. Untuk menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Misalnya dengan mengembangkan potensi wisata MICE, mengembangkan destinasi wisata berbasis budaya dan sejarah. Memperbanyak event promosi wisata skala nasional dan internasional. Mendorong pertumbuhan pelaku industri pariwisata untuk pengembangan wisata belanja dan kuliner.