Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Lampung Tanam 1.000 Pohon

LAMPUNG SELATAN – Pemerintah
Provinsi Lampung akan menanam 1.000 pohon dalam rangka memperingati Hari Linkungan
Hidup Sedunia yang jatuh hari ini, Senin (5/6/2023).
Peringatan ditandai dengan penanaman perdana pohon di Taman
Keanekaragaman Hayati (Kehati) Lampung atau Lampung Biodiversity Park Desa
Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Senin (5/6/2023), oleh Gubernur
Lampung diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi.
Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati
menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Pekan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Lampung 2023 yang dilaksanakan mulai tanggal 5
-10 Juni 2023, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang
jatuh pada tanggal 5Juni setiap tahunnya.
Emilia menerangkan, dalam kegiatan ini dilakukan penanaman
30 - 50 pohon dan akan diteruskan penanamannya saat musim penghujan sampai 1000
pohon dari 22 jenis tanaman (Gaharu, Kapulasan, Asam Gelugur, Bengkirai, Malapari)
pada lahan seluas 25 hektar.
Kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di seluruh
Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung.
Diharapkan melalui gerakan aksi penghijauan ini dapat
mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pelestarian
fungsi lingkungan serta dapat memberikan dampak positif terkait isu pemanasan
global dan penurunan emisi gas rumah kaca sekaligus membuka area terbuka hijau.
Sementara, Gubernur menjelaskan bahwa Taman Keanekaragaman
Hayati merupakan area konservasi yang dirancang khusus untuk melindungi beragam
kehidupan alam, mulai dari flora dan fauna hingga ekosistem yang kompleks.
Tujuannya untuk melindungi dan memelihara kehidupan liar,
mempromosikan penelitian ilmiah, dan sebagai sarana untuk memberikan pendidikan
kepada masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman hayati.
"Pengembangan Taman KEHATI merupakan salah satu rencana
aksi FoluNet Sink 2030 Provinsi Lampung untuk mempertahankan dan meningkatkan
luasan serapan karbon dalam menghadapi perubahan iklim," kata Gubernur.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam
sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kusnardi
mengungkapkan berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
(sipsn.menlhk.go.id), di tahun 2022 Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta
ton sampah dan sekitar 18,5% diantaranya berupa sampah plastik.
Pemerintah menargetkan bisa mengurangi sampah sebesar 30% di
tahun 2025 dan dapat menangani tumpukan sampah sebesar 70% pada 2025. KLHK juga
terusmendorong pemerintah daerah untuk memiliki kebijakan dan strategi
penanganan sampah mulai dari sumber sampah sampai ke pemrosesan akhir sampah.
"Sebagai bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup
Sedunia Tahun 2023, mari kita lakukan pembersihan plastik di pantai-pantai,
kawasan konservasi, bantaran sungai, tempat sungai, tempat-tempat umum dan
banyak lagi, sehingga dapat memperkuat budaya kehidupan berkelanjutan
kita," pungkas Siti Nurbaya.