26.139 Petani Tulangbawang Barat sudah Teregister KPB

26.139 Petani Tulangbawang Barat sudah Teregister KPB
Foto: Rosid/Monologis.id

TULANGBAWANG BARAT – Pada 2022, sebanyak 26.139 petani di Tulangbawang Barat sudah teregister sebagai anggota Kartu Petani Berjaya (KPB).

Data tersebut dipaparkan Penjabat (Pj) Bupati Tulangbawang Barat, Zaidirina, kepada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.

Untuk diketahui, Gubernur Lampung melakukan kunjungan kunjungan kerja (kunker) ke Tulangbawang Barat dalam rangka launching e-KPB, Smart Village, dan Vaksin PMK serta sinkronisasi dan integrasi Program KPB dengan Smart Village.

Kegiatan dipusatkan di pasar modern Pulungkencana, Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, Lampung, Selasa (26/7/2022).

Zaidirina melanjutkan, untuk nilai transaksi penebusan pupuk bersubsidi hingga Juli 2022 sebesar Rp23.251.150.000. Dengan rincian, Pupuk Urea sebanyak 5.019 ton senilai Rp.11.292.750.000. NPK sebanyak 3.973 ton senilai Rp9.137.900.000.

“Lalu, pupuk Sp-36 sebanyak 964 ton senilai Rp2.313.600.000, Za sebanyak 277 ton senilai Rp.470.900.000, dan organik sebanyak 45 ton senilai Rp36.000.000," jelasnya.

Zaidirina juga mengatakan, pada kegiatan tersebut juga akan dilakukan demonstrasi penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi Elektronik Kartu Petani Berjaya (e-KPB) secara serentak di sembilan kecamatan oleh 20 kelompok tani dengan nilai transaksi sebesar Rp89.447.500.

“Adapun rincian untuk penebusan pupuk urea sebesar Rp52.752.500 dan NPK sebesar Rp36. 685.000. Dengan adanya kolaborasi antara program Kartu Petani Berjaya dengan Smart Village , maka terdapat sejumlah petani yang terdaftar dalam e-RDKK sebagai Penerima pupuk bersubsidi, telah dilakukan verifikasi guna mendapatkan data petani yang valid,” ujarnya.

Sedangkan dari segi pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang telah disalurkan sampai dengan Juli 2022 sebesar Rp31.364.800.000. Dengan rincian KUR yang disalurkan oleh Bank BNI sebesar Rp15.363.300.000. BRI Cabang Pembantu Tulangbawang Barat Rp10.170.000.000, dan Bank Lampung Cabang Daya Murni sebesar Rp5.831.500.000.

“Kemudian di tahun terdapat 80 orang petani lanjut usia anggota KPB di Tulangbawang Barat yang mendapat perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya.

Untuk program Smart Village, Tulangbawang Barat kini terdiri dari 93 tiyuh (desa) definitif, 7 tiyuh persiapan dan 3 Kelurahan yang berada di 9 Kecamatan. Untuk 7 tiyuh persiapan 6 tiyuh telah dinyatakan memenuhi syarat oleh Tim Penataan Desa Pusat dan sedang dalam proses penerbitan Kode Desa oleh Kemendagri.

"Berdasarkan Kepmendes PDT No. 80 Tahun 2022 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa, di tahun ini dari 93 tiyuh di Tulangbawang Barat, 1 tiyuh berstatus Mandiri, 28 tiyuh berstatus Maju dan 64 tiyuh berstatus berkembang. Sehingga kini di TulangBawang Barat tidak ada lagi tiyuh Berstatus Sangat Tertinggal dan Tertinggal," terangnya.

Saat ini seluruh 93 tiyuh di Tulangbawang Barat sudah melaksanakan program Smart Village yang merupakan Program Pemprov Lampung dan telah siap terintegrasi dan mendukung Program e-KPB, Penanganan Stunting dan program-program Pemerintah lainnya. Untuk Badan Usaha Milik Tiyuh (Bumti) sudah 17 tiyuh yang melaksanakan e-Samdes dan akan terus dikembangkan.

Menurutnya, Tulangbawang Barat juga konsen terhadap  pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG), yang bertujuan membantu masyarakat khususnya petani dalam menunjang peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan.

“Pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat sedang melaksanakan Program 8 Penetapan dan Penegasan Batas Tiyuh, guna mendukung Program Indonesia Satu Peta yang ditargetkan akan diselesaikan pada akhir Tahun 2022 ini,” jelasnya.

Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, Tulangbawang Barat memiliki Program "Keluarga Nenemo Mandiri Pangan" yang fokus terhadap pemanfaatan 3K (Kolam, kandang dan kebun).

"Melalui Dinas Ketahanan Pangan, kami memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui sosialisasi dan pendampingan agar pekarangan di setiap rumah pada tiyuh-tiyuh yang ada di Tulangbawang Barat bisa dimanfaatkan dengan cara menanam pekarangan dan kebun masyarakat dengan berbagai macam tanaman sayur-mayur dan umbi-umbian. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan konsumsi pangan yang mencukupi standar gizi. Hal ini diharapkan menjadi cara efektif untuk mengurangi angka stunting anak di Tulangbawang Barat,"ungkapnya.

Zaidirina juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung yang telah memberikan perhatian lebih pada infrastruktur, terutama jalan di Tulangbawang Barat.

"Lebih dari 113 miliar rupiah digelontorkan Pemerintah Provinsi Lampung untuk preservasi dan rekonstruksi jalan serta rehabilitasi jembatan di Tulangbawang Barat. Terutama pada ruas-ruas yang menjadi exit tol di Tulangbawang Barat," tuturnya.

Terakhir, Zaidirna menjelaskan Tulangbawang Barat merupakan lumbungnya ternak. Populasi hewan ternak paling banyak didominasi oleh ternak sapi sebanyak 26.644 ekor dan kambing sebanyak 89.864 ekor.

"Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahap I, Tulangbawang Barat mendapatkan sebanyak tiga ribu dosis dan sudah direalisasikan sebanyak 100 persen. Vaksinasi tahap II kami mendapatkan sebanyak empat ribu dosis dan sampai dengan hari ini sudah terealisasikan sebanyak 1.300 dosis. Hingga hari ini, ternak  Tulangbawang Barat dapat kami nyatakan bebas dari PMK," pungkasnya.