Hutan Damar Kekayaan Alam Maybrat yang Masih Terpendam

MAYBRAT - Maybrat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk pada 2009 sebagai pemekaran dari Kabupaten Sorong, yang memiliki luas wilayah 5.461,69 km persegi. Jumlah penduduk Maybrat berdasarkan sensus penduduk 2020, berjumlah 42.991 jiwa. Kabupaten Maybrat membawahi 24 distrik, dan 259 kampung, sehingga merupakan kabupaten dengan kampung terbanyak di Papua Barat.
Kabupaten maybrat sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Tambrauw, sebelah timur berbatasan dengan teluk Bintuni, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten sorong selatan, dan sebelah barat masih berbatasan dengan sorong selatan, dan kabupaten sorong.
Dari berbagai macam potensi yang ada di maybrat, salah satunya adalah pohon damar atau dalam bahasa latin disebut Agatis dammara. Pohon ini diketahui bertumbuh secara alami di wilayah aifat, salah satunya di kampung bori dan menyebar sampai di perbatasan sungai kamundan. Damar dalam bahasa Aifat disebut haiiyot.
Sebaran potensi hutan damar di Aifat sudah dikomplekskan pada zaman pemerintahan hindia Belanda atau disebut agatis kompleks diantaranya, haiiyot kauf, haiyot waan, haiiyot sifo, haiiyot kamera, haiiyot kumurkek, haiiyot ainod, haiiyot safuf, dan haiiyot baho.
Alowisius Saa, seorang pegiat hutan damar dari Kampung Bori, Distrik Aifat mengatakan, hasil getah damar di era tahun 60 an pada zaman pemerintahan Hindia Belanda pernah mengangkat nama besar wilayah A3 Maybrat sebagai daerah sentra produksi unggulan getah damar di wilayah kepala burung pulau Papua, karena hasilnya mampu menjangkau pasaran luar negeri dengan nilai ekonomi yang tinggi, serta menyumbang devisa yang cukup besar untuk pendapatan asli daerah (PAD).
"Waktu itu, ada salah satu proyek besar yang dikelola oleh dinas Kehutanan provinsi irian jaya, mereka memperdayakan masyarakat di sekitar kawasan yang memiliki dusun damar untuk bekerja dan memperoleh keuntungan yang cukup besar, dan waktu itu proyek besar ini beroperasi di daerah Papua pada umumnya, bahkan devisa dari damar ini dipersembahkan untuk PAD, " ujar Alowisius.
Menurut data survei udara dan lapangan oleh pemerintah Hindia-Belanda, Kampung Bori adalah wilayah yang memiliki hutan damar paling luas, hal ini dikarenakan Bori terdiri dari beberapa gabungan marga besar pemilik hutan damar. Sementara luas hutan damar di wilayah Aifat diperkirakan mencapai 100 ha lebih.
Tidak hanya itu, hadirnya bandara ayawasi yang kini menjadi salah satu infrastruktur unggulan kabupaten maybrat pada sektor penerbangan komersial, juga merupakan berkat dan kontribusi besar dari hasil getah damar lewat manajemen para misionaris gereja.
"Damar ini, salah satu obyek yang membuat para misionaris gereja ikut prihatin, sehingga membantu masyarakat hadirkan bandara ayawasi, karena waktu itu masyarakat pikul dengan jalan kaki dan bermalam di tengah jalan ke teminabuan, ada Sekian persen produksi getah damar ini untuk biaya peralatan dan bama, sehingga masyarakat semangat kerja bandara supaya bisa mengangkat hasil hutan ini drop di teminabuan, selanjutnya, diangkut dengan kapal ke negara-negara penada" ujarnya.
Pria yang kesehariannya bekerja di cabang kantor dinas Kehutanan kabupaten maybrat ini berharap potensi hutan damar yang ada di wilayah Aifat agar diunggulkan kembali kejayaannya oleh pemerintah seperti zaman pemerintah Belanda, agar menjadi potensi unggulan dari kabupaten maybrat untuk mengangkat PAD.