Pemkab Tulangbawang Fokus Penurunan Angka Stunting

TULANG BAWANG – Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang, Lampung sedang mempersiapkan generasi muda
terbaik untuk bersaing dan memenangkan beragam kompetisi pada era bonus
demografi hingga era Indonesia emas 2045.
“Untuk itu Pemkab Tulangbawang sangat fokus dan serius dalam
penurunan angka stunting,†ujar Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Akhmad
Suharyo mewakili Penjabat (Pj) Bupati Tulangbawang Qudrotul Ikhwan.
Akhmad Suharyo menyampaikan itu saat membuka sosialisasi pentingnya
pencegahan stunting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas di
Kabupaten Tulangbawang.
Sosialisasi yang digelar Kementrian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) berlangsung
di Kampung Gedungaji KNPI, Kecamatan Gedungaji, Rabu (21/6/2023).
“Stunting merupakan salah satu isu nasional yang mendapatkan
perhatian lebih oleh pemerintah, termasuk Pemkab Tulangbawang. Pada tahun 2022,
angka prevalensi stunting kami menurut hasil Survei Status Gizi (SSGI) sebesar
10,2%. Angka tersebut melebihi apa yang ditargetkan oleh pemerintah pusat,
yaitu sebesar 14%,†jelas Akhmad Suharyo.
Dia berharap dengan adanya sinergi program antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah serta dukungan partisipasi aktif dari seluruh
elemen masyarakat, kualitas hidup masyarakat Tulangbawang menjadi semakin
berkualitas serta bayi yang lahir semakin sehat dan terhindar dari stunting.
“Kami juga senantiasa berupaya untuk terus menurunkan angka
prevalensi stunting di Kabupaten Tulangbawang. Sebagai wujud keseriusannya,
beberapa program telah dijalankan, seperti Grebek Stunting, Program 1 Kampung 1
Perawat, serta Monitoring dan Pembinaan di lini PKB/PLKB, PPKBD, dan Sub PPKBD.
Saya harap seluruh pihak terkait dapat terus mendukung keberlangsungan
program-program tersebut agar upaya kita dapat membuahkan hasil yang maksimal,â€
ujarnya.
Intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting
harus tetap dijalankan secara berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil di
masyarakat, yakni keluarga.
“Sinergi dan gotong royong kita semua sangat dibutuhkan,
mengingat penanganan stunting ini merupakan tanggungjawab kita bersama,†tandasnya.