Jumat, 25 November 2022
19:17
Dikti Siap Fasilitasi Dosen IIB Darmajaya Jadi Guru Besar

Penulis
DEDI ROHMAN

Foto: Istimewa
BANDARLAMPUNG —
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti) Wilayah 2 Palembang siap
memfasilitasi semua dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya yang
akan mengurus jenjang jabatan akademik.
Hal itu dikatakan Kepala LL-Dikti Wilayah 2 Palembang Prof Dr
Iskhaq Iskandar saat kunjungan silaturahmi ke kampus The Best di Indonesia ini,
Jumat (25/11/2022).
Pada kesempatan itu, Prof. Iskhaq Iskandar merasa bangga
dengan berbagai fasilitas pembelajaran di IIB Darmajaya.
Menurut Iskhaq Iskandar, puncak tertinggi seorang mahaguru
(dosen) bukan menjadi rektor atau pimpinan perguruan tinggi, tapi menjadi
seorang guru besar (profesor). “Terlebih, kualitas pendidikan bukan ditentukan
dari fasilitas dan gedung, tetapi bergantung sumber daya manusia (SDM) tenaga
pendidiknya,” kata dia.
Saat ini, lanjut Iskhaq, di lingkungan LL-Dikti Wilayah 2,
terdapat 8.000 lebih dosen, tetapi guru besar masih sangat sedikit, dan jabatan
Lektor Kepala sekitar 400 orang. “Padahal jumlah doktornya banyak. Untuk itu,
saya mendorong dosen IIB Darmajaya yang sudah bergelar doktor untuk mengejar
guru besarnya,” kata dia.
Dalam pengurusan jenjang guru besar, kata dia, salah satu
syaratnya adalah linieritas publikasi bidang ilmu sebagai dosen dan tempat
penugasan sesuai bidang ilmu yang dimilikinya. Apalagi, kata dia, pengurusan
jenjang jabatan akdemik lektor kepala minimal publikasi di Sinta 2. Tapi, kalau
sudah ada publikasi di Q1 atau Q2, itu sudah tidak ada masalah.
“Regulasinya begitu. Nanti coba akan saya cek kembali jika
ada yang sudah ada jurnal publikasi di Q1 atau Q2 tapi masih terkendala
pengurusan jenjang akadmik,” kata Iskhaq, menjawab sejumlah pertanyaan dosen
IIB Darmajaya.
Kunjungan silaturahmi itu juga dihadiri Wakil Rektor 1 IIB
Darmajaya Dr RZ. Abdul Aziz, Wakil Rektor 2 Ronny Nazar, Wakil Rektor 3
Muprihan Thaib, Dekan, Kabiro, Kepala Unit, dan Kaprodi di lingkungan IIB
Darmajaya.
Sebelumnya, Rektor IIB Darmajaya Dr Firmansyah Y. Alfian mengatakan
kampus biru ini memiliki Budaya The Best, yang bukan hanya kita menjadi yang
terbaik di hadapan manusia, tapi juga kepada sang pencipta Allah Swt.
Firmansyah menjelaskan ada makna dari Budaya The Best
tersebut, yaitu Taqwa, Heart, Empaty, Brilliant, Energetic, Sinergy, dan
Trustworthy. Dia juga menjelaskan warga Darmajaya dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari di kampus selain dengan nilai-nilai religi juga harus dengan hati
dan penuh keikhlasan.
“Kemudian, memiliki rasa empati, bekerja cerdas, selalu
semangat, memiliki rasa simpati yang tinggi dan dapat selalu menjadi orang yang
dipercaya.”Kami ingin kampus ini dan di masyarakat selalu tertanam nilai-nilai
religi yang tinggi,” ujar Firmansyah.
Firmansyah juga menjelaskan sejarah awal berdirinya IIB
Darmajaya sejak tahun 1997 yang dirintis kedua pendirinya H. Alfian Husin, S.H.
(alm) dan dr. Hj. Yoenidar Karim Alfian (almh). Hingga pada akhirnya pada tahun
2008, resmi berdirinya IIB Darmajaya yang saat ini memiliki 2 fakultas
(Ekonomi-Bisnis dan Komputer) dengan 11 program studi (3 prodi pascasarjana dan
8 prodi sarjana.
“Termasuk prodi baru yang kami sudah mendapatkan izinnya,
yaitu Prodi Desain Interior. Tahun ini juga kami mengusulkan 10 prodi baru dan
jika tidak ada halangan tahun depan kami akan membuka program doktoral.
Alhamdulillah, kami juga sudah melahirkan seorang profesor,” kata Firmansyah,
sambil menyebut nama Prof. Dr. Anuar Sanusi, guru besar pertama IIB Darmajaya.
Usai Salat Jumat, Prof Dr Iskhaq Iskandar menyempatkan diri
melihat fasilitas pembelajaran yang dimiliki kampus biru ini. Diantaranya,
melihat Warung Perancis, Laboratorium Information Access Center (IAC) Indonesia-Korea,
ruang belajar Pascasarjana, Laboraturium Pembelajaran di Gedung G lantai 2 dan
3, serta sejumlah fasilitas lainnya.
Berita Terkait