
Foto; Istimewa
SERAM BAGIAN TIMUR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula sejak Kamis (30/06) lalu merawat satu pasien gizi buruk atas nama Muhamad K S (10 Bulan) warga Kecamatan Pulau Panjang.
Ibunda pasien, Sumiati Kelilauw (24) menuturkan, awalnya dia hanya tahu kalau anaknya menderita sariawan biasa. Saat tiba di RSUD baru diketahui jika anaknya menderita kekurangan asupan gizi alias gizi buruk.
"Gejala di kampung itu sariawan, katong masuk di rumah sakit ini dari hari Kamis," ucap Sumiati, Sabtu (03/07).
Sementara itu, Dwika Tueka perawat di ruang anak RSUD Bula mengatakan, berat badan pasien gizi buruk yang dirawat itu awalnya 4,9 kilogram (kg). Namun berat badan pasien tersebut fluktuatif sehingga saat ini balita penderita gizi buruk itu masih mendapatkan perawatan intensif oleh pihaknya di RSUD.
"Pasien masuk tanggal 30 Juni, berat badannya naik turun, kemarin 4,9 kg, naik lagi 5,1 kg dan hari setelah ditimbang berat badan pasien turun di 4,9 kg," jelas Tueka.
Dilanjutkannya, kondisi pasien yang sering muntah-muntah, sehingga saat ini Dokter menganjurkan agar pasien belum bisa diberikan makan dan hanya diberi susu yang diracik dari ruang gizi RSUD Bula tersebut, pemberian susu itu guna memastikan berat badan penderita gizi buruk ini naik mencapai berat badan ideal yaitu 9 kg barulah si pasien dapat diberi makan.
"Jadi untuk sementara perawatannya saat ini pasien masih diberi susu, supaya dia (pasien) terbiasa minum susu dan mencapai berat badan ideal baru dokter izinkan makan," lanjutnya.
Untuk diketahui, informasi yang dihimpun media ini dari Diwka Tueka, dari Januari sampai Juni 2021 kurang lebih lima pasien gizi buruk yang dirawat di RSUD Bula, dari sekian pasien gizi buruk itu, ada yang pulang ke rumah dengan kondisi sehat namun ada juga yang meninggal dunia.