
Silviana/monologis.id
BANDARLAMPUNG – Coronavirus disease (COVID-19), membuat rumah makan di Kota Bandarlampung, Lampung anjlok hingga 70 persen. Hal tersebut membuat beberapa pengusaha kuliner terpaksa merumahkan beberapa karyawannya. Salah satunya adalah rumah makan nasi liwet Kang Emil. Jika sebelumnya ia memiliki delapan karyawan saat ini hanya menarik empat karyawannya setelah tutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19.
Kang Emil, sapaan akrab pemilik rumah makan bernuansa sunda tersebut mengaku sangat terdampak dengan wabah COVID-19. Sebab omsetnya mneurun hingga 70 persen.
“Pasti sangat berdampak, sejak ada COVID-19 libur sampe dua bulanan. Ini karena sudah terlalu lama libur dan kita juga butuh pemasukan jadi sekarang sudah rutin buka tapi tetap ikuti anjuran dari pemerintah,” ujarnya kepada monologis.id, Selasa (30/06).
Meski sudah kembali buka di situasi New Normal ini, namun untuk omset masih belum kembali normal. Menurutnya baru diangka 40 sampai 50 persen. “Pascalebaran ini biasanya cukup bagus, seharusnya kan puncaknya pendapatan ya di bulan-bulan dari puasa sampai pascalebaran. Tapi karena pandemi kita nggak bisa ngapa-ngapain,” kata Kang Emil.
Masakan khas sunda yang dimodifikasi dengan lidah masyarakat Lampung ini, menyediakan menu terbaru untuk menyambut pelanggan di masa New Normal. Adalah nasi liwet cumi asin, yang dipatok dengan harga promo Rp22-34 ribu untuk tiga orang. Menurut Kang Emil jika harga normal bisa sampai Rp40 ribu.
Untuk tetap melayani pelanggan yang tidak ingin makan di tempat, rumah makan yang sudah dirintis sejak 2012 ini, menyediakan pesanan secara online. “Kalau promonya kita ngubungin data base pelanggan, kita pake media sosial juga Instagram, Facebook dan akun pribadi juga. Semaksimal mungkin kita jalankan strateginya dan lebih banyak yang online juga karena orang kan banyak yang mau pesen tapi nggak mau makan di tempat,” tuturnya.