
Foto: Istimewa
SERANG - Barisan Rakyat Kawal Demokrasi (Barikade) 98 Banten bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar sosialisasi penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia, di Gedung PKPRI Kota Serang, Senin (27/6/2022).
Kepala UPT BP2MI Banten Joko Purwanto mengatakan, ada 140 lebih negara yang membuka kesempatan kerja untuk warga Indonesia dan peluang kerja itu sudah dibuka seluas-luasnya.
"Peluang kerja ke luar negeri setelah pandemi kini sudah terbuka seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia. Ada 9 juta warga Indonesia termasuk Banten yang berangkat ke luar negeri dan hanya 5,4 juta yang berangkat melalui jalur resmi, sisanya tidak resmi," ujar Joko.
Joko mengungkapkan, setiap hari akun media sosial BP2MI Banten menerima banyak pengaduan dari pekerja Migran Indonesia yang bekerja di Saudi, Dubai, Bahrain dan negara timur tengah lain.
“Padahal nyata-nyata ditutup dan kebanyakan mereka bekerja di sektor informal baik timur tengah, Syiria, Iran, Saudi Arabia dan beberapa negara lain,” ujar dia.
Joko menyampaikan, saat ini ada peluang kerja ke Jepang , Jerman, dan Korea sebagai perawat dan sektor-sektor industri, dengan gaji 22 juta hingga 45 juta, “Kemarin ada 6000 yang terhambat covid 19 pemberangkatan nya dan hari ini sudah bisa berangkat," jelas Joko.
Selain sektor industry, kata Joko, juga dibutuhkan juru sembelih halal (Juleha). Syaratnya harus pintar bahasa Inggris untuk bekerja di Australia.
Wakil Ketua Barikade 98 Banten, E. Sudrajat, menyayangkan banyak lulusan SMA/SMK maupun sarjana yang belum mengambil peluang itu.
“Kenapa tidak ke luar negeri, jangan bicara di Indonesia tidak ada lowongan, karena kesempatan kerja diluar negeri ada dan terbuka luas tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri untuk bisa masuk ke dunia pekerja migran agar memenuhi syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan," ungkap Sudrajat.
Pelatihan tenaga kerja ke luar negeri itu harus didukung dengan kemampuan bahasa yang mumpuni jadi disiapkan dulu melalui pelatihan bahasa dan kursus, sambungnya.
Menurut dia, disiplin dan attitude yang baik menjadi modal bagi generasi muda kita dalm memasuki dunia kerja, silahkan kupas tuntas tentang kesempatan kerja ke luar negeri agar kedepannya tidak ada lagi praktek-praktek ilegal para penyalur tenaga kerja migran.
Kordinator Afirmasi Sekolah Menengah, Untung Supriyanto mengungkapkan, permasalahan tenaga kerja bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau dunia pendidikan saja tetapi merupakan tanggungjawab yang sifatnya penta helix yakni sebuah model kerjasama multi pihak yang memberi ruang kepada berbagai pihak melibatkan pemerintah, akademisi, swasta, dan Filantropi kelompok masyarakat dan media, maka permasalahan tenaga kerja bisa terjawab.